Israel Pasang Pompa dan Pipa, Siap Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut
Israel mencapai tahap teknis untuk memasang pompa dan pipa. Israel siap membanjiri terowongan Hamas menggunakan air laut dari Laut Mediterania.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencapai tahap teknis untuk membanjiri lebih banyak terowongan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza.
Israel mengakui telah mengembangkan alat dan cara dalam beberapa tahun terakhir, untuk menangani infrastruktur terowongan Hamas.
"Sejumlah unit IDF dan Kementerian Keamanan Israel mengembangkan beberapa alat untuk memompa air dengan kecepatan tinggi ke dalam terowongan gerakan Hamas di Jalur Gaza, seperti bagian dari beragam alat yang tersedia untuk menangani terowongan,” kata IDF dalam pernyataannya, Selasa (30/1/2024) malam.
Alat-alat tersebut termasuk pemboman dari udara, manuver bawah tanah, dan operasi khusus menggunakan teknologi.
Cara teknis yang dikembang meliputi pemasangan pompa dan pipa, yang dibarengi dengan kemampuan IDF menemukan bukaan terowongan lainnya.
IDF telah membanjiri beberapa terowongan di Jalur Gaza dengan air laut selama beberapa minggu terakhir.
Mereka mengatakan tidak semua terowongan Hamas terendam banjir.
Menurut IDF, Hamas menyimpan persenjataan rudal dan lainnya di dalam terowongan, yang kebal terhadap serangan udara Israel, dan diyakini menyandera orang-orang di dalam terowongan itu.
IDF menganggap proses pemompaan air ke dalam terowongan adalah langkah penting untuk menghadapi tantangan terowongan Hamas.
“Ini adalah bagian dari serangkaian alat yang dikerahkan oleh tentara Israel untuk menetralisir ancaman jaringan terowongan bawah tanah Hamas," kata IDF.
Jaringan terowongan Hamas disebut "Metro Gaza" oleh tentara Israel, yang memiliki 1.300 terowongan sepanjang 500 kilometer, menurut studi dari akademi militer AS, West Point.
Baca juga: Digempur Israel Berbulan-bulan, 80 Persen Terowongan Hamas Disebut Masih Utuh
IDF Klaim Banjiri Terowongan Hamas Tak Rugikan Warga Sipil
Sebelumnya, para ahli memperingatkan pilihan Israel untuk membanjiri terowongan dinilai berbahaya dan berisiko besar bagi warga sipil Jalur Gaza.
“Ini akan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur air dan limbah yang sudah rapuh di Gaza,” kata koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, Lynn Hastings, pada Desember lalu.
“Bahkan ada risiko runtuhnya bangunan dan jalan karena meningkatnya tekanan dan infiltrasi air laut ke Gaza,”