Kataib Hezbollah Umumkan Tidak akan Serang Amerika Lagi setelah 3 Tentara AS Tewas di Yordania
Kataib Hizbullah, milisi yang didukung Iran yang menyebabkan 3 tentara AS tewas di Yordania, mengumumkan tidak akan menyerang AS lagi.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Kelompok perlawanan regional tidak menerima perintah dari Iran, dan Iran juga tidak berperan dalam keputusan mereka untuk melakukan operasi pembalasan demi membela rakyat Palestina, ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan'ani, Senin (29/1/2024), mengutip PressTV.
Lebih lanjut Nasser Kan'ani mengatakan, sejak awal serangan Israel ke Gaza pada awal Oktober lalu, Iran telah berulang kali memperingatkan bahaya perluasan ruang lingkup konflik di wilayah tersebut akibat serangan Israel yang terus berlanjut dan dukungan penuh AS terhadap Israel.
Kan'ani menekankan bahwa tekanan AS dan pelanggaran terus menerus terhadap kedaulatan nasional Irak dan Suriah serta serangan bom terhadap kelompok dan masyarakat Irak, Suriah dan Yaman telah memperburuk ketidakstabilan di kawasan itu.
Ia menekankan pentingnya menjaga perdamaian, stabilitas dan keamanan di kawasan.
Iran percaya bahwa mengakhiri serangan Israel di Gaza serta segera melakukan gencatan senjata dapat mempersiapkan landasan bagi pemulihan perdamaian di wilayah tersebut, kata Kan’ani.
“Iran memantau perkembangan di kawasan dengan kesiapan dan kewaspadaan dan tanggung jawab atas konsekuensi tuduhan provokatif terhadap Iran berada di tangan para pelaku klaim tidak berdasar tersebut,” tambahnya.
Tentang Kataib Hezbollah
Masih mengutip Al Jazeera, Kataib Hizbullah adalah elemen paling kuat dalam kelompok yang disebut Perlawanan Islam di Irak, yang telah melakukan lebih dari 150 serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak 7 Oktober.
AS sejauh ini merespons serangan mereka dengan serangan udara dan menjatuhkan sanksi terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak, khususnya Kataib Hezbollah.
Dalam pernyataannya pada hari Selasa (30/1/2024), Sekretaris Jenderal Kataib Hizbullah Abu Hussein al-Hamidawi menyebut bahwa banyak sekutunya, khususnya Iran, sering menolak eskalasi terhadap pasukan pendudukan Amerika di Irak dan Suriah.
Mahmoud Abdelwahed dari Al Jazeera mengatakan pernyataan itu bertujuan untuk meringankan atau mengurangi beban yang dihadapi pemerintah di Irak sejak awal serangan ini.
Respons keras dari Partai Republik AS
Sementara itu, sejumlah anggota Partai Republik yang berhaluan keras meminta tindakan militer yang lebih tegas terhadap Iran.
Baca juga: Joe Biden Ditekan untuk Serang Iran, Kemenhan AS Tegaskan Tolak Perangi Iran
Senator Lindsey Graham meminta pemerintahan Biden untuk menyerang sasaran-sasaran penting di Iran.
Serangan itu, menurut Graham, tidak hanya sebagai pembalasan atas terbunuhnya pasukan AS tetapi juga sebagai pencegahan terhadap agresi di masa depan.
Roger Wicker, petinggi Partai Republik di Komite Angkatan Bersenjata Senat, juga menyerukan untuk menyerang langsung sasaran-sasaran Iran dan kepemimpinannya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)