Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perintah Pentagon Bocor, Tentara AS di Irak Diminta Siaga untuk Diterjunkan Langsung ke Perang Gaza

Keterlibatan langsung militer AS di Perang Gaza untuk membantu Israel melawan milisi pembebasan Hamas

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Perintah Pentagon Bocor, Tentara AS di Irak Diminta Siaga untuk Diterjunkan Langsung ke Perang Gaza
Photo: The US Army, via Wikimedia Commons
Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebuah dokumen berisi perintah Pentagon dilaporkan memberi instruksi agar tentara AS yang berada di Irak bersiaga jika dibutuhkan untuk dikerahkan langsung dalam Perang Gaza membantu Israel melawan Hamas. 

Perintah Pentagon Bocor, Tentara AS di Irak Diminta Siaga untuk Dikerahkan Langsung ke Perang Gaza Bantu Israel Lawan Hamas

TRIBUNNEWS.COM - Personel Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) di Irak dilaporkan mendapat perintah untuk tetap bersiaga jika sewaktu-waktu diperlukan untuk terjun langsung di Perang Gaza antara Israel melawan Hamas.

Laporan The Intercept pada Selasa, mengutip, memo Pentagon, menyebut perintah siaga itu terangkum kalimat "to remain on standby in case of on ground US involvement in the Israel Hamas war".

Baca juga: Katanya Militer Super-Power, Kenapa AS Cs Tak Mampu Libas Houthi yang Gentayangan di Laut Merah?

"Disebarkan awal bulan ini, memo tersebut menginstruksikan sejumlah tentara AS yang tidak diketahui jumlahnya agar bersiaga untuk diterjunkan pada pengerahan mendatang guna mendukung pasukan jika ada keterlibatan personel AS di lapangan dalam perang Israel-Hamas,” tulis situs berita tersebut melaporkan.

Perintah siaga tersebut berlaku bagi pasukan yang ditempatkan di Irak sejak tahun lalu, menurut dokumen terpisah Pentagon yang dilihat oleh The Intercept.

“Dokumen-dokumen yang diperoleh The Intercept memberikan pengingat yang jelas akan kehadiran militer AS yang meluas di Timur Tengah, dengan personel yang dikerahkan ke lokasi-lokasi yang menurut banyak orang (personel militer) Amerika misinya telah berakhir sejak lama – dan secara cepat perintah tersebut dapat digunakan kembali untuk konflik-konflik baru,” The Intercept melaporkan.

Baca juga: Tentara Israel Kembali Tarik Brigade Cadangan dari Gaza, Persiapan Gempur Besar-besaran Hizbullah?

Pasukan pendudukan Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di Timur Tengah. AS dilaporkan memiliki sebanyak 900 tentara di Suriah and 2.500 personel militer di Irak. (Photo credit: Getty)
Pasukan pendudukan Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di Timur Tengah. AS dilaporkan memiliki sebanyak 900 tentara di Suriah and 2.500 personel militer di Irak. (Photo credit: Getty) (tangkap layar TC/Getty)

Keterlibatan Langsung Tentara AS di Gaza

Gedung Putih telah menyatakan dalam beberapa kesempatan sejak Oktober kalau dukungannya terhadap Israel tidak akan melibatkan tentara Amerika yang berperang bersama tentara Israel.

Berita Rekomendasi

Namun beragam laporan berita dan kebocoran mengindikasikan kalau AS potensial terlibat dalam berbagai hal, meskipun kapasitasnya tidak dapat dipastikan, entah sebagai advisor atau bahkan sebagai pasukan tempur di medan perang.

AS merespons Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober dengan segera mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut dan menyiapkan 2.000 tentara tambahan untuk dikerahkan ke Timur Tengah.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan kepada wartawan pada 10 Oktober bahwa “tidak ada niat untuk mengerahkan pasukan AS” di Israel atau Gaza.

Namun, pasukan khusus AS telah aktif di Israel sejak bulan Oktober, dan pejabat senior Christopher Maier mengatakan kepada wartawan pada saat itu kalau pasukan komando Amerika “secara aktif membantu Israel melakukan sejumlah hal.”

Pentagon juga mengakui menerbangkan drone mata-mata di Gaza “untuk mendukung upaya pemulihan sandera.”

Baca juga: Komandan Peleton Pasukan Khusus IDF Tewas Saat Israel Klaim Gaza Utara Terkendali

Gambar yang diambil pada tanggal 6 Maret 2020 ini menunjukkan pemandangan tentara dan kendaraan militer AS di pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan yang merupakan bagian dari intervensi militer internasional melawan ISIS di Rmeilan di provinsi Hasakeh, timur laut Suriah.
Gambar yang diambil pada tanggal 6 Maret 2020 ini menunjukkan pemandangan tentara dan kendaraan militer AS di pangkalan militer yang digunakan oleh pasukan yang merupakan bagian dari intervensi militer internasional melawan ISIS di Rmeilan di provinsi Hasakeh, timur laut Suriah. (DELIL SOULEIMAN/AFP melalui Getty Images)

Serangan Milisi Perlawanan 

Sejak perang dimulai, pasukan AS di Irak, Suriah, dan Yordania telah mendapat serangan lebih dari 150 kali, dari berbagai kelompok Perlawanan di Jazirah Arab yang menggunakan serangan drone dan roket secara rutin.

Satu di antara serangan terhadap sebuah pos terdepan di Yordania pada hari Minggu menewaskan tiga tentara AS dan melukai beberapa lusin lainnya.

Kapal dan pesawat tempur Amerika juga telah melancarkan beberapa serangan terhadap pejuang Ansarallah Houthi di Yaman, dalam upaya untuk mematahkan blokade kelompok tersebut terhadap kapal dagang terkait Israel yang melewati Laut Merah.

Baca juga: Yaman Menyala, Serangan Udara Terbaru AS-Inggris Hajar Kota Hodeidah, Balas Serangan Houthi

Ansarallah menanggapinya dengan menargetkan kapal komersial dan militer AS di wilayah tersebut.

Pada Rabu, para milisi Yaman mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan beberapa rudal ke kapal perusak USS Gravely.

Komando Pusat AS, yang mengawasi operasi militer Amerika di Timur Tengah, mengklaim USS Graveley menembak jatuh satu rudal yang masuk, dan tidak mengalami kerusakan atau korban jiwa.

Baca juga: Angkatan Laut Yaman: Rudal Hantam Langsung Kapal Perusak USS Gravely, Kapal Kargo KOI AS Juga Kena

(oln/RT/PC/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas