Rudal Balistik Houthi Serang Kota Pelabuhan Eilat, Israel Cegat dengan Sistem Pertahanan Udara Arrow
Kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik ke Kota Eilat, Israel, hari Jumat (2/2/2024).
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ADEN – Kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik ke Kota Eilat, Israel, hari Jumat (2/2/2024) kemarin dan mengancam akan melanjutkan operasi militer sampai Israel mengakhiri agresinya di Gaza.
“Angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu untuk melakukan operasi militer lebih lanjut melawan musuh Zionis di darat dan di laut sampai penghentian agresi dan pencabutan blokade di Jalur Gaza,” kata Yahya Sarea, juru bicara Houthi dalam sebuah pernyataan.
Di saat yang sama, militer Israel mengatakan pihaknya telah mencegat rudal tersebut menggunakan sistem pertahanan udara “Arrow”.
“Kami berhasil menangkis serangan rudal menggunakan sistem pertahanan udara dari arah Laut Merah,” kata militer Israel.
Militan Houthi telah meluncurkan gelombang demi gelombang ledakan drone dan rudal ke kapal-kapal komersial sejak 19 November 2023 sebagai respons terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Akhir Januari lalu, Houthi menyerang kapal dagang Amerika Serikat di Teluk Aden, beberapa jam setelah menembakkan rudal ke kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), Gravely.
Kapal kontainer KOI berbendera Liberia dioperasikan oleh Oceonix Services yang berbasis di Inggris. Armada perusahaan tersebut termasuk kapal tanker minyak Marlin Luanda, yang dirusak oleh rudal pada hari Sabtu, menurut data pengiriman.
Baca juga: Kapal Galaxy Leader Sitaan Houthi Jadi Obyek Wisata, Bayar Satu Dolar Bisa Nikmati Tarian
Awal bulan ini, Houthi kembali menyerang kapal dagang Inggris di Laut Merah.
Organisasi Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) juga mengonfirmasi bahwa terjadi ledakan di sisi kanan kapal yang sedang berlayar di sebelah barat Hodeidah Yaman, Kamis (1/2/2024) lalu.
“Seluruh awak kapal dilaporkan selamat,” ujar UKMTO dalam sebuah pernyataan. "Kami akan mendalami kejadian ini dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat,” sambungnya.
Baca juga: Bisnis Adidas dan H&M Terdampak Serangan Houthi di Laut Merah
Akibat serangan Houthi yang bertubi-tubi ini sejumlah perusahaan pelayaran menghindari Laut Merah dan mengalihkan rute memutar mengelilingi Afrika.
AS dan Inggris telah melancarkan serangan balasan terhadap beberapa lokasi strategis Houthi di Yaman dan mengembalikan milisi tersebut ke dalam daftar kelompok teroris.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.