TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina, Hamas pada hari Sabtu mengutuk serangan Amerika Serikat baru-baru ini di wilayah Suriah dan Irak.

Hamas mengatakan serangan Washington tersebut bagaikan 'menuangkan minyak ke dalam api' di Timur Tengah.

“Mereka yang menuangkan minyak ke dalam api," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Arabiya.

Mengomentari pelanggaran kedaulatan kedua negara, Hamas menyatakan serangan ini akan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah, dikutip dari Al Mayadeen.

"Kami jamin bahwa kawasan ini tidak akan menemukan stabilitas, atau perdamaian sampai agresi Zionis (Israel), kejahatan genosida, dan pembersihan etnis rakyat Palestina di Jalur Gaza berhenti," jelasnya.

Selain itu, para pejuang Palestina juga meminta kepada Amerika Serikat untuk bertanggung atas dampak dari agresi tersebut.

"AS memikul tanggung jawab penuh atas dampak serangan agresif terhadap Irak dan Suriah,” tambahnya.

Hamas sangat menghormati Irak dan Suriah bersama Yaman dan Lebanon karena telah membela rakyat Palestina.

Sebelumnya, AS telah melakukan serangan terhadap lebih dari 85 sasaran yang diduga terkait dengan IRGC dan pasukan sekutunya di Irak dan Suriah pada hari Jumat (2/2/2024).

Salah satu wilayah yang menjadi target AS yaitu lokasi militer di dekat Ain Ali, di selatan kota al-Mayadin di pedesaan Deir Ezzor, Suriah.

AS juga mengebom bandara Deir Ezzor, yang tidak jauh dari lokasi sebelumnya.

Baca juga: AS Lancarkan Serangan Udara terharap Kelompok yang Didukung Iran di Irak dan Suriah, 23 Orang Tewas

AS mengklaim serangan ini merupakan respons atas serangan baru-baru ini terhadap pangkalan militer AS di Yordania.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 23 pejuang pro-Iran di Suriah.

Sementara di Irak, korban tewas akibat serangan AS yaitu 16 orang.