Ungguli Zadira Rusia, Senjata Laser DragonFire Inggris Sukses Tembak Jatuh Objek Terbang
Pengembangan senjata laser oleh Inggris ini boleh dibilang selangkah lebih maju dari apa yang juga dikerjakan Rusia.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ungguli Zadira Rusia, Senjata Laser DragonFire Inggris Sukses Tembak Jatuh Objek Terbang
TRIBUNNEWS.COM - Senjata laser berkekuatan tinggi yang sedang dikembangkan di Inggris dilaporkan sukses menembak jatuh drone pertamanya.
Keberhasilan menjadikan perangkat futuristik ini selangkah lebih dekat ke medan perang.
Baca juga: AS Diam-diam Guyur Tambahan Amunisi untuk Israel: Ada 2 Ribu Rudal Berpemandu Laser Hellfire
Apa Itu Senjata Laser?
Senjata laser membangkitkan cahaya terkonsentrasi, yang dapat memanaskan sebuah obyek hingga suhu ribuan derajat Celsius hingga terbakar habis.
Laser berenergi tinggi dapat membakar dan melubangi lapisan baja tebal dalam hitungan detik.
Sinar laser melesat dengan kecepatan cahaya, punya spektrum lebih luas dibanding proyektil konvensional dan memiliki presisi sangat tinggi.
Senjata laser juga bekerja rahasia, karena pancarannya nyaris tidak menimbulkan suara bising. Yang lebih penting lagi, sistem senjata laser secara ekonomi relatif lebih murah, karena tidak memerlukan amunisi, hanya perlu energi untuk memancarkan radiasinya.
Baca juga: Doktrin Pasukan Khusus SAS Inggris di Tentara Ukraina, Ada di Parit Bersama Mayat yang Tewas 3 Bulan
Selangkah di Depan Rusia
Pengembangan senjata laser oleh Inggris ini boleh dibilang selangkah lebih maju dari apa yang juga dikerjakan Rusia.
"Senjata Laser ini memiliki pancaran cahaya yang kuat dan destruktif – bisa dibilang merupakan "hal besar berikutnya” dalam teknologi pertahanan, berkat banyak keunggulannya dibandingkan senjata energi kinetik tradisional, seperti rudal atau senjata api," tulis ulasan FreeThink.
Adapun Rusia, sejauh ini baru mempublikasikan Zadira, senjata laser yang dikembangkan Moskow.
Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia Yury Borisov, dalam sebuah konferesi yang disiarkan secara nasional oleh TV Channel One pada Mei 2022 silam, menyatakan, Kremlin sudah mengerahkan Zadira dalam perang di Ukraina.
Pengerahan sistem senjata laser itu, terutama untuk menembak jatuh drone tempur Ukraina.
Namun harus digarisbawahi, Zadira hanya merupakan bagian dari sistem peluru kendali balistik antarbenua, yang mencakup komponen senjata laser yang disebut Peresvet, demikian lapor Reuters.
Borisov menyebutkan, Peresvet sudah dikerahkan secara luas di Ukraina dan dapat "membutakan" satelit pada ketinggian 1.500 km dari permukaan bumi.