Zelensky Bukan Hanya Mau Pecat Zaluzhny Tapi Mau Lengserkan Sejumlah Pejabat, AS Tak Mau Campur
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ternyata tidak hanya ingin memecat panglima perangnya jenderal Valery Zaluzhny,
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ternyata tidak hanya ingin memecat panglima perangnya jenderal Valery Zaluzhny, akan tetapi sejumlah pejabat lainnya bakalan ia lengserkan.
Dalam sebuah wawancara dengan RAI TG1 Italia seperti dikutip oleh Russia Today, Zelensky bakalan merombak para pejabat negaranya.
Zelensky untuk pertama kalinya bicara soal rumor ia bakalan mendepak sang 'Jenderal Besi' julukan Zaluzhny.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-708: 402 Tawanan Perang Dibebaskan oleh Putin dan Zelensky
Antara dua pucuk pimpinan Ukraina dalam hal peperangan melawan Rusia itu kini terjadi perpecahan.
Perselisihan terjadi pada akhir tahun lalu, ketika Ukraina kalah dalam melakukan serangan balik.
Kemudian, dalam seminggu terakhir kabar pemecatan Zaluzhny semakin santer terdengar.
Zelensky akhirnya buka suara. Ia tidak hanya akan mencopot Zaluzhny, tetapi sejumlah pejabat, terutamanya terkait dengan perlawanan terhadap Rusia.
“Kalau kita bicara ini yang saya maksud adalah pergantian sejumlah pemimpin negara, bukan hanya di satu sektor seperti militer. Saya sedang memikirkan penggantian ini, tapi Anda tidak bisa mengatakan 'di sini kita mengganti satu orang',” jelasnya.
Ia beralasan, jika ingin menang, maka semua harus bergerak ke arah yang sama, dan yakin akan kemenangan.
Baca juga: Dikabarkan Didepak Zelensky, Siapakah Jenderal Besi yang Lebih Populer dari Presiden Ukraina?
Ia menegaskan bahwa kabinetnya akan dirombak. "Pastinya reset, awal yang baru diperlukan,".
“Saya memikirkan sesuatu yang serius, yang bukan hanya menyangkut satu orang saja, melainkan tentang arah kepemimpinan negara,” Zelensky menyimpulkan, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai kemungkinan perombakan personel dalam pemerintahannya.
Meski demikian, Zelensky juga mengkritik Zaluzhny. Ia menuding kurangnya “energi positif” dalam diri jenderal utamanya.
Zelensky secara terbuka mengkritik karakterisasi Zaluzhny mengenai konflik tersebut sebagai “jalan buntu” dalam sebuah wawancara di bulan November.
Namun, dalam wawancara hari Minggu, Zelensky mengakui kepada TG1 bahwa memang ada “jalan buntu” dalam “perang di lapangan,” bahkan menggemakan seruan Zaluzhny untuk “sarana teknis modern” untuk melanjutkan perjuangan melawan Rusia. “Amunisi saja tidak cukup,” klaimnya.