Raja Charles III Didiagnosis Kanker, Ketahuan saat Jalani Prosedur Masalah Prostat
Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Namun tidak diketahui jenis kanker apa atau dalam stadium apa kanker tersebut.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Raja Charles III Didiagnosis Kanker, Ketahuan saat Jalani Prosedur Masalah Prostat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/raja-charles-iii-dari-inggris-yang-mengenakan-mahkota.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Raja Charles III (75) didiagnosis menderita kanker dan akan mengurangi aktivitas publik sesuai saran dokter, Istana Buckingham mengumumkan Senin (5/2/2024).
Dilansir NBC News, pengumuman ini menandai perubahan besar dalam sejarah kerajaan Inggris, di mana sebelumnya penyakit raja seringkali disembunyikan dari publik, menurut para pakar kerajaan.
"Selama prosedur yang dilakukan Raja di rumah sakit baru-baru ini karena pembesaran prostat jinak, ada masalah terpisah yang menjadi perhatian," kata pihak istana dalam sebuah pernyataan melalui email.
“Tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker.”
Istana tidak merinci pada stadium apa kanker itu ditemukan.
“Yang Mulia hari ini memulai jadwal perawatan rutin, dan selama itu beliau disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik,” tambah pernyataan itu.
![Raja Inggris Charles III dengan Mahkota St Edward di kepalanya menghadiri Upacara Penobatan di Westminster Abbey di pusat kota London pada 6 Mei 2023. - Penobatan set-piece adalah yang pertama di Inggris dalam 70 tahun, dan hanya yang kedua dalam sejarah setelah disiarkan di televisi. Charles akan menjadi monarki ke-40 yang dimahkotai di gereja pusat London sejak Raja William I pada 1066. Di luar Inggris, ia juga raja dari 14 negara Persemakmuran lainnya, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Camilla, istri keduanya, akan dinobatkan sebagai ratu bersamanya dan dikenal sebagai Ratu Camilla setelah upacara. (Photo by Richard POHLE / POOL / AFP)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/momen-penobatan-raja-charles-iii_20230506_212357.jpg)
Menurut pernyataan tersebut, Raja Charles ingin menyampaikan diagnosisnya untuk menghindari muncul spekulasi mengenai kondisinya.
Ia juga berharapan dapat membantu pemahaman publik bagi semua orang di seluruh dunia yang terkena dampak kanker.
Secara terpisah, Istana Buckingham menyatakan Charles bukan menderita kanker prostat.
Sekitar seminggu sebelumnya, kesehatan dua anggota keluarga kerajaan menjadi perhatian rakyat Inggris.
Raja Charles dan menantunya, istri dari Pangeran William, Kate Middleton (42) keluar dari rumah sakit swasta di London setelah melangsungkan prosedur medis.
Baca juga: Raja Charles Akan Operasi Pembesaran Prostat, Istana Buckingham: Kondisi Yang Mulia Tidak Berbahaya
Raja menjalani prosedur korektif untuk pembesaran prostat.
Sementara Kate menjalani operasi perut pada 17 Januari.
Sebelum menjadi raja, Charles menjabat sebagai pelindung atau patron di sejumlah badan amal terkait kanker.
Dalam perannya itu, Raja sering berbicara secara terbuka untuk mendukung pasien kanker, keluarga mereka, dan para profesional kesehatan yang membantu merawat mereka, menurut Istana Buckingham.
Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai perawatan atau prognosisnya, kata juru bicara istana.
Sarah Gristwood, penulis biografi dan sejarawan kerajaan, mengatakan sangat mengejutkan bahwa diagnosis tersebut diumumkan ke publik mengingat sejarah keluarga kerajaan yang mencoba menjaga tanda-tanda "kesalahan manusia biasa di balik pintu tertutup."
“Ketika kakek Charles, George VI, sakit parah, tingkat keparahan kondisinya dirahasiakan tidak hanya dari masyarakat tetapi juga dari pasiennya sendiri,” kata Gristwood tentang Raja George, yang meninggal pada tahun 1952.
“Begitulah mereka saat itu. Syukurlah, segalanya kini telah berubah.”
Raja Charles III naik takhta pada Mei lalu dalam upacara penobatan yang diadakan beberapa bulan setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II.
Elizabeth memerintah sampai kematiannya pada usia 96 tahun pada September 2022.
Dia adalah raja atau ratu yang paling lama memerintah di Inggris, dengan 70 tahun bertahta.
Istana Buckingham menyebut bahwa banyak dari rencana pertemuan raja harus ditunda atau dibatalkan, dan meminta maaf terlebih dahulu kepada siapa pun yang merasa tidak nyaman karenanya.
![(FILES) Ratu Elizabeth II (kanan) dari Inggris berdiri bersama Pangeran Charles, Pangeran Wales dari Inggris untuk menyaksikan flypast khusus dari balkon Istana Buckingham setelah Parade Ulang Tahun Ratu, Trooping the Colour, sebagai bagian dari perayaan ulang tahun platinum Ratu Elizabeth II, di London pada 2 Juni 2022.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ratu-elizabeth-ii-pangeran-charles-sekarang-raja-charles-iii-78y.jpg)
Istri Charles, Ratu Camilla, akan melanjutkan tugas publiknya secara penuh saat raja menjalani perawatan.
Istana Buckingham juga menekankan tidak akan ada penunjukan penasihat negara.
Baca juga: Kunjungi Buckingham Palace, BLACKPINK Dapat Pujian dari Raja Charles III
Artinya, Raja Charles akan terus menjalankan tugasnya, kata Craig Prescott, pengajar hukum di Royal Holloway, Universitas London.
“Jika raja berhalangan karena sakit atau sedang bepergian ke luar negeri, maka penasihat negara dapat ditunjuk untuk menggantikan raja, dan menjalankan fungsi formal dan konstitusional raja: hal-hal seperti memberikan persetujuan kerajaan terhadap undang-undang, dan pergi melalui kotak merahnya,” kata Prescott.
Sementara itu, sumber yang dekat dengan Duke dan Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan istrinya, Meghan, mengatakan kepada NBC News bahwa Harry berbicara dengan ayahnya tentang diagnosis tersebut.
“Dia akan melakukan perjalanan ke Inggris untuk menemui Yang Mulia dalam beberapa hari mendatang,” kata sumber itu.
Harry telah mengundurkan diri dari perannya sebagai anggota senior keluarga kerajaan pada tahun 2020.
Sejak itu, ia tinggal di California AS bersama istri dan dua anaknya.
Ia jarang mengunjungi Inggris dalam beberapa tahun terakhir, mengungkapkan keprihatinan atas kurangnya keamanan bagi keluarganya.
Ia juga dilaporkan memiliki hubungan yang retak dengan ayah dan saudara laki-lakinya, William.
Namun Harry sempat pulang ke Inggris untuk menghadiri pemakaman neneknya dan penobatan ayahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.