Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Video Wanita Tentara Israel Tembak Mati Pemuda Palestina yang Terbaring di Tanah dari Jarak Dekat

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak wanita tentara IDF itu berdiri di samping sesosok tubuh yang tampak masih bergerak.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Video Wanita Tentara Israel Tembak Mati Pemuda Palestina yang Terbaring di Tanah dari Jarak Dekat
JAAFAR ASHTIYEH / AFP
Seorang anak Palestina berjalan di pinggir jalan yang dibuldoser oleh pasukan Israel selama penggerebekan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 25 Januari 2024. 

Video Wanita Tentara Israel Tembak Mati Pemuda Palestina yang Terbaring di Tanah dari Jarak Dekat

TRIBUNNEWS.COM - Pada Senin (5/2/2024), seorang wanita tentara Pasukan Pendudukan Israel (IDF) menembaki tubuh seorang anak muda Palestina yang terluka di pintu masuk Al-Izariyyeh di wilayah timur Yerusalem yang diduduki.

Quds News Network melaporkan korban, yang dieksekusi secara langsung, diidentifikasi sebagai Wadee' Olayyan yang berusia 14 tahun dari Jabal Al Mukabbir di Yerusalem yang diduduki Israel.

Baca juga: Intelijen Israel Cemas Hamas Meledak dan Kobarkan Api Perang di Tepi Barat Saat Bulan Suci Ramadan

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak wanita tentara IDF itu berdiri di samping sesosok tubuh yang tampak masih bergerak.

Dilaporkan, wanita tentara IDF itu kemudian melepaskan tembakan ke arah tubuh tersebut.

Terapkan Tembak Kepala Warga Tepi Barat yang Protes

Terkait insiden ini, Wakil Walikota Yerusalem, Arieh King, alam sebuah wawancara TV di Channel 14 mengatakan kalau polisi Israel memiliki kebijakan tembak di tempat di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki IDF setelah serangan 7 Oktober terhadap Israel oleh Hamas dan kelompok perlawanan Palestina lainnya. 

Dalam wawancara itu, King ditanya mengapa warga Palestina berkewarganegaraan Israel (Arab Israel) di Yerusalem Timur relatif sikap 'anteng' dan tidak memulai kerusuhan setelah peristiwa 7 Oktober.

BERITA REKOMENDASI

"Saya akan menjelaskan alasannya kepada Anda. Sekarang saya akan memberi tahu Anda rahasia tersembunyi ini. Dalam lima hari setelah 7 Oktober … polisi Israel mengubah tindakannya dan membunuh lima orang di sini. Tidak ada yang berbicara tentang hal itu. Setiap orang yang melempar batu, setiap orang yang menembakkan kembang api, setiap orang yang melemparkan bom molotov, akan menerima peluru di sini [di dahi]. Tidak di perut, tidak di kaki," kata dia menjelaskan aturan tembak ditempat tersebut.

Baca juga: Habiskan Rp 915 T di Gaza Lawan Hamas, Israel Malah Bikin Brigade Jenin Makin Galak di Tepi Barat

Warga sipil berjalan di dekat lubang yang ditimbulkan oleh bom yang menewaskan tentara Israel saat penyerbuan di Jenin, Tepi Barat, 7 Januari 2024.
Warga sipil berjalan di dekat lubang yang ditimbulkan oleh bom yang menewaskan tentara Israel saat penyerbuan di Jenin, Tepi Barat, 7 Januari 2024. (ZAIN JAAFAR / AFP)

Sebagai informasi, sikap permusuhan memang kerap ditunjukkan aparat dan pemukim Israel dengan sering menyebut warga Palestina yang memprotes pendudukan ilegal dan kolonisasi tanah Palestina sebagai teroris.

“Dan pesan ini dipahami dengan sangat cepat oleh seluruh penduduk di Yerusalem Timur. Dan atas dasar ini, saya salut kepada polisi atas cara kerjanya. Ini menunjukkan tekad dan melenyapkan mereka. Dan inilah yang terjadi. Dan di sini sepi, dan di sini masih sepi sampai sekarang," kata King.

Selama protes di pagar perbatasan Gaza selama setahun pada tahun 2018 dan 2019, pasukan Israel menembaki warga Palestina yang tidak bersenjata, termasuk anak-anak, menewaskan 190 orang dan melukai ribuan lainnya.

The Guardian melaporkan, "Ribuan orang mengalami luka tembak di kaki mereka. Jalan-jalan di Gaza dipenuhi orang-orang yang berjalan pincang atau berkursi roda. Anak-anak, jurnalis, dan petugas medis terbunuh, bahkan ketika mereka berdiri jauh dari pagar."

Pada tahun 2022, King menjadi terkenal karena bekerja dengan seorang filantropis anonim untuk membangun program guna "membantu" orang non-Yahudi beremigrasi dari Israel, Jerusalem Post melaporkan.

King memposting pesan di Facebook-nya yang mengatakan, "tujuannya adalah untuk mendorong emigrasi non-Yahudi, ke luar perbatasan Tanah Israel. Tujuannya adalah untuk mendorong non-Yahudi untuk pindah ke luar perbatasan negara kami."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas