Badai Salju Melanda Tiongkok, Jutaan Warga Terancam Gagal Mudik Imlek
Menurut China Media Group. kondisi jalanan yang terputus karena tumpukan salju juga diperparah dengan suhu di bagian tengah dan timur Tiongkok
Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tak hanya melanda Jepang, masalah badai salju juga mengganggu rute moda transportasi bagi warga di Tiongkok.
Parahnya lagi, badai salju kali ini terjadi di saat jutaan orang di Tiongkok akan melakukan perjalanan mudik untuk merayakan tahun baru Imlek yang jatuh pada hari Sabtu (10/2/2024) mendatang.
Seperti yang diketahui sebelumnya, perayaan tahun baru Imlek menjadi periode perjalanan tersibuk di Tiongkok.
Sama halnya dengan mudik Lebaran di Indonesia, bagi jutaan pekerja di area perkotaan, ini adalah satu-satunya momen untuk balik ke kampung halaman mereka setelah sibuk bekerja merantau.
Imlek juga dijadikan sebagai momen untuk merayakan bersama teman dan keluarga selama tujuh hari libur nasional di kampung halaman.
Bahkan pada tahun ini, tercatat lebih dari 2.000 penerbangan tambahan telah dijadwalkan untuk periode Imlek 2024.
Sayangnya perayaan Imlek tahun ini sepertinya terancam dibatalkan oleh banyak warga Tiongkok karena masalah cuaca.
Dikutip Tribunnews dari Guardian, tercatat lebih dari 120 bagian jalan nasional ditutup karena salju yang lebat.
Menurut China Media Group, kondisi jalanan yang terputus karena tumpukan salju juga diperparah dengan suhu di bagian tengah dan timur Tiongkok yang turun hingga di bawah titik beku.
Menanggapi perkara tersebut, pihak pemerintah Tiongkok telah mengerahkan ribuan pekerja untuk membersihkan jalan dan memulihkan layanan kereta api.
Kendala cuaca yang melanda ini juga banyak dibandingkan dengan periode Imlek terburuk yang terparah sejak 2008.
Baca juga: Jelang Imlek, Warga Tionghoa Komunitas Silent Majority Bicara Alasan Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres
Badai salju yang terjadi di tahun 2024 ini dinilai parah karena jumlah hari dengan suhu di bawah nol derajat dalam dua minggu menjelang tahun baru Imlek hampir sama.
Pada badai salju di Imlek tahun 2008 lebih dari 20 orang meninggal dan di tahun ini, setidaknya dua orang meninggal, satu di Hubei dan satu di Hunan, setelah salju menyebabkan kanopi toko dan atap pasar runtuh.
Kementerian keuangan dan transportasi mengatakan bahwa 141 juta yuan atau Rp 311 Milyar akan dikeluarkan untuk mendukung otoritas setempat dalam membersihkan jalan raya.
Badai salju sendiri telah melanda provinsi Anhui, Hubei, dan Hunan.
Pada hari Minggu(4/2/2024), Pusat Meteorologi Nasional mengeluarkan peringatan oranye atau peringatan hampir maksimal untuk salju lebat di beberapa bagian Tiongkok.
Pemerintah juga memerkirakan lebih banyak salju akan turun pada hari Rabu (7/2/2024), dengan kondisi pada hari Kamis dinilai mulai membaik.
(Tribunnews.com/Bobby WIratama)