Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bertajuk Dragon-24, Latihan Militer Besar-besaran NATO Digelar Bulan Ini, Libatkan 20.000 Tentara

Latihan militer NATO ini melibatkan sekitar 20.000 tentara dan 3.500 unit peralatan perang.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Bertajuk Dragon-24, Latihan Militer Besar-besaran NATO Digelar Bulan Ini, Libatkan 20.000 Tentara
AFP/ALAIN JOCARD
Tentara Prancis mengambil bagian dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi EFP (Enhance forward presence) NATO di kamp tentara Tapa Estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. NATO akan kembali menggelar latihan militer besar-besaran di Polandia bulan Ini. 

TRIBUNNEWS.COM – Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan menggelar latihan militer besar-besaran di Polandia pada bulan ini.

Latihan itu bertajuk “Dragon-24” dan akan dilangsungkan tanggal 25 Februari 2024.

“Latihan militer Dragon-24 akan dimulai tanggal 25 Februari. Sekitar 20.00 tentara dari Polandia dan dan negara-negara sekutu, ada 3.500 unit peralatan [yang akan disertakan],” demikian kata Staf Umum Polandia melalui media sosial X hari Selasa, (6/2/2024), dikutip dari Sputnik News.

Disebutkan bahwa digelarnya Dragon-24 bertujuan untuk menguji kesiapan angkatan bersenjata Polandia untuk merespons potensi krisis militer yang beragam.

Dragon-24 adalah bagian dari latihan militer Steadfast Defender NATO yang dimulai bulan Januari 2024.

Steadfast Defender adalah latihan militer terbesar NATO dalam beberapa dekade terakhir dan akan berakhir pada penghujung Mei 2024.

Latihan itu dilangsungkan di Atlantik dan Eropa serta melibatkan 90.000 tentara dari 31 negara sekutu dan Swedia.

BERITA TERKAIT

Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushka pada bulan Januari lalu berujar bahwa besarnya latihan NATO itu menandai kembalinya skema aliansi itu untuk melawan Rusia.

Dikutip dari Reuters, akan ada lebih dari 50 kapal perang dari jenis kapal induk hingga kapal perusak yang ikut serta.

Kemudian, ada 80 jet tempur, helikopter, dan pesawat tanpa awak serta 1.100 kendaraan tempur, termasuk 133 tank dan 533 kendaraan tempur infantri.

Komandan tinggi NATO bernama Chris Cavoli pada bulan Januari lalu menyebut, latihan itu akan menjadi uji coba NATO terhadap rencana regionalnya dan bagaimana NATO merespons jika Rusia menyerang.

Baca juga: Kapal Induk Inggris Batal Pimpin Latihan Terbesar NATO, Baling-Baling Rusak Jadi Alasan

NATO tidak menyebutkan Rusia dalam pengumumannya. Namun, dokumen strategis NATO mengidentifikasi Rusia sebagai ancaman terbesar bagi keamanan negara-negara NATO.

Steadfast Defender 2024 akan menunjukkan kemampuan NATO mengerahkan pasukan dengan cepat dari Amerika Utara dan wilayah lain aliansi itu untuk memperkuat pertahanan Eropa,” ujar NATO.

Adapun latihan lain dengan ukuran pasukan yang sama terjadi pada tahun 1988 saat dunia dilanda Perang Dingin. Kala itu ada 125.000 tentara yang ikut serta.

Kemudian, pada tahun 2018 NATO melangsungkan latihan bertajuk Triden Juncture yang melibatkan 50.000 tentara.

Pada Konferensi Tingkat Tinggi Vilnius 2023, negara-negara NATO menandatangani rencana regional. Rencana itu mengakhiri era ketika NATO tidak menggelar latihan besar-besaran.

Kala itu negara-negara Barat terlibat dalam perang kecil di Afganistan dan Irak. Kemudian, NATO meyakini Rusia pasca-Soviet tidak lagi menjadi ancaman.

Adapun pada tahap kedua latihan bertajuk Steadfast Defender itu, fokusnya khususnya ialah pengerahan pasukan NATO secara cepat ke Polandia.

Lokasi lain yang didikan tempat latihan ialah di negara-negar Baltik yang dianggap paling berisiko diserang Rusia.

Kemudian, ada Jerman dan negara-negara di ujung aliansi itu, seperti Norwegian dan Romania.

Sementara itu, Rusia menganggap NATO sebagai ancaman bagi negara yang dipimpin Vladimir Putin itu. Rusia kini mengambil sejumlah langkah guna mengatasinya.

“Pastinya NATO adalah ancaman bagi kita, seperti itulah cara kita memperlakukannya, dan kita terus mengambil langkah yang sesuai guna menanganinya,” kata juru bicara Kremlin, Dmitri Pesko, pada akhir Januari lalu dikutip dari The Mosco Times.

“Aliansi itu memindahkan infrastruktur militer ke arah perbatasan kita selama beberapa dekade tanpa henti,” kata Peskov ketika ditanya tentang latihan militer NATO.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas