Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hillary Clinton Desak Netanyahu Mundur: Dia Tak Bisa Dipercaya, Penghalang Gencatan Senjata

Capres Amerika, Hillary Clinton, menilai Benjamin Netanyahu sebagai penghalang gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di Gaza.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Hillary Clinton Desak Netanyahu Mundur: Dia Tak Bisa Dipercaya, Penghalang Gencatan Senjata
BAZ RATNER / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjalan bersama Hillary Clinton, ketika masih menjabat Menteri Luar Negeri AS, setibanya menghadiri pertemuan mereka di Yerusalem pada 20 November 2012. - Capres Amerika, Hillary Clinton, menilai Benjamin Netanyahu sebagai penghalang gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di Gaza. 

TRIBUNNEWS.com - Mantan Menteri Luar Negeri yang juga calon presiden Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, mendesak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mundur dari jabatannya.

Clinton menyebut Netanyahu "benar-benar harus mundur" karena penangannya terhadap perang Israel di Gaza.

Menurutnya, Netanyahu adalah pemimpin yang tidak bisa dipercaya karena serangan 7 Oktober 2023, terjadi di bawah kepemimpinannya.

"Netanyahu harus pergi. Dia bukan pemimpin yang bisa dipercaya. Di bawah pengawasannya serangan (7 Oktober) terjadi," kata Clinton kepada MSNBC, dikutip AlJazeera.

Tak hanya itu, Clinton juga beranggapan Netanyahu sebagai penghalang gencatan senjata antara militer Israel dan pejuang militan di Palestina.

"Dia harus pergi, dan dia menjadi penghalang bagi gencatan senjata."

"Jika dia menjadi penghalang untuk mengeksplorasi apa yang harus dilakukan pada hari berikutnya, dia benar-benar harus mundur," urai dia.

Berita Rekomendasi

Saat disinggung tentang hubungan Presiden AS, Joe Biden, dengan Netanyahu, Clinton menjawab, "Jelas bahwa Biden melakukan segala yang dia bisa untuk mempengaruhi Netanyahu."

Diketahui, Netanyahu resmi menolak proposal gencatan senjata yang diajukan Hamas.

Pada Rabu (7/2/2024), Netanyahu menyebut proposal gencatan senjata Hamas sebagai "delusi".

Ia juga memperbarui janjinya untuk menumpas Hamas dari Gaza.

Baca juga: Setop Dukungannya ke Israel, Spanyol-Belgia Tangguhkan Ekspor Senjata dan Amunisi

Pria yang akrab disapa Bibi ini mengatakan tidak ada alternatif lain bagi Israel selain melawan Hamas.

"Sehari setelahnya adalah hari setelah Hamas, seluruh Hamas," ujar dia dalam konferensi pers, dikutip dari Reuters.

Netanyahu juga menegaskan, kemenangan total melawan Hamas adalah satu-satunya solusi atas perang di Gaza yang telah berlangsung selama empat bulan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas