TRIBUNNEWS.COM - Kapal Rumah Sakit Indonesia bernama KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, yang membawa bantuan untuk Palestina telah melewati Teluk Aden.

Selanjutnya, kapal RS Indonesia sedang bergerak menuju Laut Merah.

Panglima TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali mengumumkan pengiriman kapal TNI AL yang membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

"Kapal melewati Teluk Aden dan saat ini bergerak menuju Laut Merah," kata Laksamana Muhammad Ali, Rabu (7/2/2024).

"Mari kita berdoa agar kapal sampai tujuan dengan selamat sehingga dapat menjalankan tugas kemanusiaannya," lanjutnya, dikutip dari Najah.

Laksamana Muhammad Ali menyampaikan harapannya agar seluruh petugas yang berada di kapal tersebut dapat kembali dengan selamat ke Indonesia.

Kapal tersebut diperkirakan tiba di pelabuhan Al-Arish di Semenanjung Sinai, Mesir, pada 14 Februari 2024.

Kapal tersebut membawa 80 truk dengan berat 240 ton yang memuat bantuan kemanusiaan yang diperlukan, termasuk makanan, obat-obatan, dan perbekalan lainnya.

Setelah kapal mencapai tujuannya, bantuan kemanusiaan akan dikirim ke Bulan Sabit Merah Mesir untuk diangkut ke Rafah, pintu masuk terdekat ke Jalur Gaza.

Ada 214 awak kapal, termasuk 40 perwira Pasukan Khusus Angkatan Laut.

Sebelumnya, kapal tersebut rencananya akan menyediakan layanan kesehatan untuk para pengungsi dari Jalur Gaza.

Baca juga: AS-Inggris vs Militan Yaman di Laut Merah, Siapa Target Houthi dan Senjata Apa yang Digunakan?

Namun, Pemerintah Mesir yang mengatur masuknya bantuan ke Jalur Gaza, hanya mengizinkan pengiriman bantuan dan kunjungan persahabatan ke pelabuhan di El Arish, Mesir.

Sebelumnya, kapal RS Indonesia itu telah sandar di Jakarta sejak 30 November 2023.

Kapal RS Indonesia diperkirakan membutuhkan waktu 52 hari untuk mencapai Mesir dan mengirimkan bantuan ke Palestina.

Hamas Palestina vs Israel

Segera setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), Israel mulai membombardir Jalur Gaza.

Kematian warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 27.585 jiwa sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (6/2/2024), 1.147 kematian di wilayah Israel, dan 375 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Selasa (30/1/2024), dikutip dari Anadolu.

Israel memperkirakan, masih ada kurang lebih 137 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel