Negara Arab Bersatu, Suruhan AS Temui Presiden Palestina usai Ditolak Mentah Putra Mahkota Saudi
Upaya AS meredakan perang Israel dan Palestina dengan berkondlik lawan Hamas pada akhirnya membuat negara Arab bersatu demi kebebasan Gaza Palestina
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Bobby Wiratama

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berperan aktif dalam upaya meredakan dan mengakhiri perang Israel dan Hamas di Gaza.
Upaya diplomatik pun dilakukan dengan merangkul negara-negara berpengaruh untuk menjadi mediator Israel-Palestina.
Setelah mendapat penegasan dari Kerajaan Arab Saudi, Blinken masih berusaha melakukan upaya mediasi dengan menemui Presiden Palestina, Mahmoud Abbas.
Blinken bersikukuh, reformasi Otoritas Palestina adalah bagian penting dari badan pemerintahan masa depan di Jalur Gaza.
“Menteri Blinken menegaskan kembali dukungan Amerika Serikat terhadap pembentukan negara Palestina merdeka sebagai jalan terbaik untuk menjaga perdamaian dan keamanan bagi Palestina dan Israel,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller, dikutip dari The National News.
“Dia juga membahas manfaat revitalisasi Otoritas Palestina.”
Di sisi lain, Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan puncak para menteri luar negeri dari lima negara di wilayah tersebut pada hari Kamis.
Hal ini dilakukan untuk memajukan sikap persatuan Arab mengenai perang di Gaza.
Serta inisiatif politik ketika pertempuran berakhir, ungkap dua diplomat senior Arab kepada The Times of Israel.
Para menteri negara-negara Arab dijadwalkan membahas upaya-upaya untuk memperluas tekanan terhadap gencatan senjata di Gaza.
Kemudian memanfaatkan kesediaan mereka untuk mengambil bagian dalam rehabilitasi Jalur Gaza setelah perang, selain lebih mengintegrasikan Israel ke wilayah tersebut, dengan syarat bahwa Yerusalem setuju untuk mengambil langkah-langkah yang menciptakan konflik.
Baca juga: Israel Klaim Tundukkan 75 Persen dari Batalyon Hamas, Yahya Sinwar Disebut Dalam Pengejaran
"Sebuah jalan yang tidak dapat diubah menuju negara Palestina pada akhirnya," kata diploma tersebut.
Pertemuan tersebut merupakan contoh terbaru dari front persatuan yang dibangun oleh mitra-mitra Israel di Arab dan sekutu-sekutu potensialnya, yang semakin bertentangan dengan pemerintahan Israel.
Seperti diketahui, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, ingin perang ini berlarut-larut hingga berbulan-bulan hingga “kemenangan total” tercapai.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.