Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Hungaria Mundur Imbas Kabulkan Grasi Terpidana yang Tutupi Kasus Pelecehan Seksual

Presiden Hungaria mundur setelah memberikan grasi kepada terpidana yang menutupi kasus pelecehan seksual di sebuah panti asuhan.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Presiden Hungaria Mundur Imbas Kabulkan Grasi Terpidana yang Tutupi Kasus Pelecehan Seksual
AFP/ATTILA KISBENEDEK
Presiden Hungaria yang baru terpilih Katalin Novak berfoto setelah dia mengambil sumpahnya sebagai perwakilan parlemen Hungaria menyetujui pengangkatannya sebagai presiden baru di gedung parlemen di Budapest pada 10 Maret 2022. - Parlemen Hungaria memilih Katalin Novak, sekutu dekat Perdana Menteri Viktor Orban, sebagai presiden wanita pertama anggota Uni Eropa. (Photo by Attila KISBENEDEK / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Hungaria, Katalin Novak, mengumumkan mundur dari jabatanya setelah munculnya berbagai demo terkait pemberian grasi atau pengampunan terhadap seorang pria yang menjalani hukuman akibat menutupi kasus pelecehan seksual di sebuah panti asuhan.

Dalam video pengumuman pengunduran dirinya yang dikutip pada Minggu (11/2/2024), awalnya, Novak menjelaskan pemberian grasi merupakan tugas yang sensitif baginya sebagai Presiden.

"Karena (pemberian grasi) mencakup pengambilan keputusan tentang kehidupan sesorang berdasarkan permintaan grasi dan informasi yang tersedia," ujarnya dalam video pengumuman tersebut, dikutip dari Reuters.

Novak menjelaskan pemberian grasi terhadap pria tersebut dilakukannya pada April 2023 lalu.

Dia mengungkapkan alasannya mengabulkan permohonan grasi lantaran terpidana diyakini tidak mengekspolitasi anak-anak di panti asuhan tersebut.

"Saya memutuskan untuk memberikan grasi pada bulan April lalu dengan keyakinan bahwa terpidana tidak mengeksploitasi kerentanan anak-anak yang dia awasi," ujarnya.

Namun, Novak mengakui kesalahnnya dengan mengabulkan permohonan grasi terpidana tersebut lantaran justru memicu keraguan masyarakat Hungaria atas upaya pemerintah dalam memerangi pelaku pelecehan seksual di bawah umur atau pedofilia.

Berita Rekomendasi

"Saya melakukan kesalahan karena pengampunan dan kurangnya alasan kondusif untuk memicu keraguan tentang toleransi nol yang berlaku untuk pedofilia," tuturnya.

Lebih lanjut, Novak berharap kepada Presiden Hungaria penggantinya tidak melakukan kesalahan serupa seperti dirinya.

Namun, sambungnya, jika presiden penggantinya melakukan kesalahan serupa, maka diharapkan untuk mengakui dan mengundurkan diri.

"Namun, jika terjadi kesalahan, Presiden harus mengaku akuntabilitasnya, mengambil tanggung jawab, dan bahkan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya," ujarnya.

Baca juga: PM Hungaria Viktor Orban Melunak, Bantuan 50 Miliar Euro untuk Ukraina dari Uni Eropa Akhirnya Cair

Novak pun meminta maaf kepada seluruh pihak yang menyayangkan keputusannya untuk memberikan grasi terhadap terpidana.

"Saya meminta maaf kepada pihak-pihak yang mungkin tersinggung dan kepada semua korban yang mungkin merasa bahwa saya tidak membela mereka."

"Saya secara konsisten mengadvokasi perlindungan anak-anakn dan keluarga," tegasnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas