Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaki Wartawan Al Jazeera Diamputasi, Pecahan Bom di Kepala, 126 Jurnalis Telah Terbunuh di Gaza

Baru-barui ini tejadi penembakan oleh tentara Israel yang menyasar kepada Jurnalis Al Jazeera untuk yang Kelima kali.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Kaki Wartawan Al Jazeera Diamputasi, Pecahan Bom di Kepala, 126 Jurnalis Telah Terbunuh di Gaza
Tangkapan layar Twitter/@Timesofgaza
Jurnalis Al-Jazeera Ismail Abu Omar kini diamputasi setelah menjadi sasaran kejahatan perang Israel ketika mencoba memberikan liputan berita di Rafah. Tidak ada tempat atau orang yang aman di Gaza. 

126 Jurnalis Telah Terbunuh di Gaza Sejak 7 Oktober, Israel Tembak Jurnalis untuk yang Kelima Kali

TRIBUNNEWS.COM- Hingga kini, sudah 126 Jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober.

Baru-barui ini tejadi penembakan oleh tentara Israel yang menyasar kepada Jurnalis Al Jazeera untuk yang Kelima kali.

Semua orang tidak peduli para pejuang maupun warga sipil telah menjadi target serangan tentara zionis Israel.

Kantor Media Pemerintah (GMO) di Gaza mengecam penargetan para kru saluran Al Jazeera untuk kelima kalinya dalam serangan yang disengaja.

“Penargetan ini dilakukan dalam kerangka intimidasi terhadap jurnalis,” katanya, untuk mencegah liputan media mengenai serangan militer di Gaza.

Setidaknya 126 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober, sementara 10 lainnya telah ditangkap, menurut angka GMO.

Baca juga: Israel Mengebom Sekelompok Jurnalis, Kru Al Jazeera Kritis di Rumah Sakit, Pecahan Bom di Kepala

BERITA TERKAIT

“Ini bukan kejadian pertama dan kami berharap ini bukan yang terakhir. Terdapat serangan yang berkelanjutan, sistematis, dan hampir konsisten terhadap jurnalis. Sejak awal perang ini, lebih dari 100 jurnalis telah menjadi sasaran,” kata Mahmoud dari Al Jazeera.

“Tidak ada istilah dalam perang genosida ini. Setiap orang adalah targetnya.”

Kepala biro Al Jazeera di Gaza, Wael Dahdouh, terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel pada bulan Desember di mana juru kamera Al Jazeera Arab, Samer Abudaqa, terbunuh ketika mereka melakukan liputan di Gaza selatan.

Dahdouh kehilangan istrinya Amna, putranya Mahmoud, putrinya Sham dan cucunya Adam pada bulan Oktober setelah serangan udara Israel menghantam rumah tempat mereka berlindung di kamp pengungsi Nuseirat setelah mengungsi dari rumah mereka di Kota Gaza.

Pada bulan Januari, putra tertua jurnalis veteran tersebut, Hamzah, yang juga seorang jurnalis Al Jazeera, terbunuh oleh serangan rudal Israel di Khan Younis, Gaza selatan.

Baca juga: Israel Membom 3 Warga Gaza yang Sedang Mendorong Motor, Tiga Orang Tanpa Senjata Dibom Pakai Drone

Kaki kanan Abu Omar Diamputasi namun Pecahan Peluru Masih Ada di kepala dan Dada

Israel kembali menembaki para jurnalis. Jurnalis Al Jazeera, juru kamera terluka dalam serangan Israel di Gaza.

Koresponden Ismail Abu Omar dan juru kamera Ahmad Matar dalam kondisi serius, dilarikan ke Rumah Sakit European Gaza.

Dua jurnalis, termasuk seorang reporter Al Jazeera, terluka dalam serangan Israel di utara Rafah di Gaza selatan.

Kondisi koresponden Al Jazeera Arab Ismail Abu Omar dan juru kameranya Ahmad Matar digambarkan serius dan keduanya dipindahkan ke Rumah Sakit European Gaza di Khan Younis untuk perawatan pada hari Selasa.

Kaki kanan Abu Omar diamputasi, namun pecahan peluru masih tertinggal di kepala dan dadanya.

Dokter berusaha menyelamatkan kaki kirinya. Dia saat ini sedang menjalani operasi setelah menderita kehilangan banyak darah akibat kemungkinan sayatan pada arteri femoralis.

Kedua jurnalis tersebut terkena serangan drone Israel di Miraj, utara kota Rafah.

Baca juga: Video Viral Tentara Israel Mengebom Tiga Warga Palestina saat Menghidupkan Sepeda Motor

Mereka mendokumentasikan kondisi pengungsi Palestina yang berdesakan di wilayah tersebut ketika Israel mengintensifkan serangannya melalui darat, laut dan udara di seluruh wilayah kantong yang terkepung, menewaskan lebih dari 28.000 orang.

Dokter Muhammad al-Astal, dokter gawat darurat di rumah sakit tersebut, mengatakan nyawa Abu Omar terancam akibat luka parah yang dialaminya.

Dilaporkan dari Rafah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan ini adalah tragedi lain yang menimpa jurnalis yang mencoba meliput perang Israel di Gaza.

“Mereka di lapangan mendokumentasikan kondisi kehidupan keluarga-keluarga Palestina yang mengungsi di wilayah tersebut dan mendokumentasikan kengerian yang mereka alami dan alami dalam 24 jam terakhir ketika serangan udara besar-besaran menargetkan sebagian besar kota Rafah, di mana terdapat hampir 100 orang. terbunuh,” katanya.

“Mereka menjadi sasaran langsung oleh rudal yang ditembakkan dari drone.”

(Sumber: Al Jazeera)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas