100 Warga Palestina Tewas di Rafah Kala IDF Selamatkan 2 Sandera
Sedikitnya 100 warga sipil di kota Rafah, Gaza selatan tewas ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelamatkan dua sandera.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sedikitnya 100 warga sipil tewas di kota Rafah, Gaza selatan ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyelamatkan dua sandera.
IDF mengaku menyelamatkan dua pria berdarah Israel-Argentina yang ditawan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober.
Operasi tersebut berlangsung pada hari Senin (12/2/2024) dini hari.
Pukul 01.49 waktu setempat, pasukan khusus Israel mulai memasuki gedung tempat para sandera disandera.
Para sandera, Fernando Simon Marman yang berusia 60 tahun dan Louis Har yang berusia 70 tahun, telah menghabiskan 128 hari di penjara.
Keduanya berada dalam kondisi yang relatif baik dan telah bersatu kembali dengan keluarga mereka, lapor CNN.
Mereka ditemukan di lantai dua sebuah bangunan.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) juga melaporkan ada lebih dari 100 orang tewas dalam serangan di Rafah semalam.
Sementara, Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza mengatakan 94 orang kehilangan nyawa.
Tidak ada kelompok yang merinci berapa banyak dari mereka yang tewas adalah militan.
CNN tidak dapat memverifikasi kedua nomor tersebut secara independen.
Baca juga: Tiongkok Desak Israel Hentikan Invasi di Rafah, PBB Serukan Agar Tel Aviv Pikirkan Warga Sipil
Perbedaan ini mungkin terjadi karena Kementerian Kesehatan hanya memperbarui jumlah korban meninggal setelah jenazah diidentifikasi.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari mengatakan kepada wartawan bahwa operasi penyelamatan yang rumit dilakukan setelah IDF menerima “informasi intelijen yang sangat sensitif dan berharga."
"Ini melibatkan Shin Bet, dinas keamanan internal Israel, pasukan khusus polisi dan brigade tank IDF," papar Hagari, dikutip dari AP News.