Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Pasien Rawat Intensif di RS Nasser Meninggal Dunia, Kekurangan Oksigen, Listrik Dimatikan Israel

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengkritik apa yang disebutnya sebagai pola serangan Israel terhadap rumah sakit Nasser di kota selatan Khan Younis.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in 4 Pasien Rawat Intensif di RS Nasser Meninggal Dunia, Kekurangan Oksigen, Listrik Dimatikan Israel
Tangkapan layar Twitter
RUMAH SAKIT DIBOM- Beredar viral video yang memperlihatkan para petugas medis berusaha keras untuk menolong sejumlah pasien di rumah sakit Nasser. Rumah sakit Nasser di bombardir israel, pasukan IDF mengarahkan tembakan ke dalam rumah sakit. Dalam video berdurasi 1 menit 23 detik, di dalam rumah sakit tampak berdebu setelah bom di arahkan ke dalam rumah sakit. Tampak seorang petugas medis berusaha memapah seorang pasien yang terluka berjalan menyusuri lorong. Di tempat lain, beberapa orang lainnya berusaha menarik tempat tidur pasien untuk keluar dari ruangannya yang berdebu setelah baru saja dibom oleh Israel. Dua orang petugas medis berusaha keras untuk memindahkan pasien-pasien tersebut. 

4 Pasien Rawat Intensif di RS Nasser Meninggal Dunia, Kekurangan Oksigen, Listrik Dimatikan Israel

TRIBUNNEWS.COM- Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengkritik apa yang disebutnya sebagai pola serangan Israel terhadap rumah sakit Nasser di kota selatan Khan Younis, jalur Gaza.

Di Rumah Sakit Nasser, empat pasien dalam perawatan intensif meninggal karena kekurangan oksigen selama pemadaman listrik total pada hari Kamis.

Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, sehari setelah serangan Pasukan Pertahanan Israel.

Hazem Bahlool, seorang dokter di rumah sakit tersebut, mengatakan pada pukul 7 pagi waktu setempat bahwa fasilitas tersebut telah tanpa air atau listrik selama lebih dari tiga jam.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak tekanan internasional terhadap rencana perdamaian dan menggarisbawahi penolakannya terhadap negara Palestina.

Pembentukan negara Palestina merupakan bagian penting dari rencana jangka panjang yang sedang dikerjakan oleh Amerika Serikat dan mitra-mitranya di Timur Tengah.

Baca juga: Mesir Siapkan Kawasan Pengungsian buat Warga Rafah yang Terusir bila Invasi Israel Picu Eksodus

BERITA REKOMENDASI

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengkritik apa yang disebutnya sebagai “pola serangan” Israel terhadap rumah sakit di Gaza setelah pasukan Israel menggerebek Rumah Sakit Nasser di kota selatan Khan Younis.

Di Rumah Sakit Nasser, empat pasien dalam perawatan intensif meninggal karena kekurangan oksigen selama pemadaman listrik total pada hari Kamis, kata Kementerian Kesehatan Gaza, sehari setelah serangan Pasukan Pertahanan Israel.

Hazem Bahlool, seorang dokter di rumah sakit tersebut, mengatakan pada pukul 7 pagi waktu setempat bahwa fasilitas tersebut telah tanpa air atau listrik selama lebih dari tiga jam.

Rekaman dan citra satelit yang diperoleh The Post menunjukkan bahwa Mesir membersihkan dan membangun tembok di sekitar sebidang tanah di sepanjang perbatasannya dengan Jalur Gaza, di tengah kekhawatiran akan serangan Israel di kota Rafah di Gaza selatan.

Rencana tersebut membebani aliansi terpenting Israel, termasuk perjanjian perdamaian selama 40 tahun dengan Mesir.


Israel menolak pengakuan internasional terhadap negara Palestina, dengan alasan, ‘akan memberikan imbalan yang sangat besar bagi terorisme’

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali penolakannya terhadap rencana pengakuan internasional atas negara Palestina, dan menyatakan bahwa langkah tersebut akan menjadi imbalan yang signifikan bagi terorisme.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas