Israel Gempar, AS Kebut Rencana Pendirian Negara Palestina: Gencatan Senjata Sebelum Ramadan
Bocoran informasi kalu AS kebut pembentukan negara Palestina yang diterbitkan pada Kamis tersebut menyebabkan kegemparan di Israel.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Kabar Bocoran Ini Bikin Gempar Israel, AS Kebut Rencana Pendirian Negara Palestina, Gencatan Senjata Sebelum Ramadan
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah bocoran laporan menyebutkan kalau pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Joe Biden tengah “bekerja keras bersama sejumlah negara di Timur Tengah untuk merumuskan rencana pendirian negara Palestina.
Quds Press melaporkan, bocoran informasi yang diterbitkan pada Kamis (15/2/2024) tersebut menyebabkan kegemparan di Israel.
Bocoran kabar itu dilansir surat kabar AS Washington Post yang melaporkan kalau pemerintahan Biden, bersama dengan sekelompok kecil mitranya di Timur Tengah, sedang mempercepat penyelesaian rencana rinci dan komprehensif untuk mencapai perdamaian jangka panjang antara Israel dan Palestina.
Baca juga: AS Lancarkan Serangan Siber ke Kapal Perang Iran di Laut Merah, Cegah Oper Data Intelijen ke Houthi
"Rencana ini mencakup batas waktu yang ketat untuk pembentukan negara Palestina, yang dapat diumumkan dalam beberapa minggu mendatang," tulis laporan itu.
Lebih lanjut dilaporkan, proposal pembentukan Negara Palestina ini sedianya tergantung dari hasil diskusi antara AS, Qatar, dan Mesir yang menjadi mediator dalam mengupayakan gencatan senjata dan pembebasan sandera Israel di Gaza.
Negara-negara mediator itu disebutkan berusaha agar gencatan senjata antara Israel dan Hamas Palestina di Gaza bisa berlangsung selama enam pekan.
Rencananya, jangka waktu gencatan senjata itu akan digunakan untuk mematangkan dan mengumumkan proposal pembentukan negara Palestina tersebut.
"Gencatan senjata awal, yang kemungkinan akan berlangsung setidaknya enam minggu, akan memberikan waktu untuk mengumumkan proposal tersebut, mendapatkan dukungan tambahan, dan mengambil langkah pertama menuju implementasinya (negara Palestina)," tulis laporan tersebut.
Menurut para pejabat AS dan Arab, hal ini termasuk pembentukan pemerintahan sementara Palestina.
Pihak-pihak yang terlibat, berupaya mencapai kesepakatan sebelum Ramadan, yang dimulai pada 10 Maret, karena khawatir hal tersebut dapat memperburuk dan meningkatkan ketegangan di Gaza.
Israel Gempar, Tolak Negara Palestina
Kabar bocoran ini disebut-sebut membuat kegemparan di kalangan pejabat tinggi Israel.
Menteri-menteri sayap kanan Israel Avigdor Lieberman, Itamar Ben-Gvir, dan Bezalel Smotrich mengumumkan penolakan tegas mereka terhadap pembentukan negara Palestina.
“1.400 orang terbunuh, dan dunia ingin memberi mereka sebuah negara. Itu tidak akan terjadi!” tulis Ben-Gvir memposting di X.
Adapun Smotrich, menulis di X, “Dalam kondisi apa pun kami tidak akan menyetujui rencana ini, yang pada dasarnya mengklaim bahwa rakyat Palestina berhak mendapatkan imbalan atas pembantaian mengerikan yang mereka lakukan terhadap kami: sebuah negara Palestina dengan ibu kotanya di Yerusalem.”
Sementara, Lieberman mengumumkan akan meminta Kabinet Keamanan Negara menentang pembentukan negara Palestina.
“Hari ini, dalam rapat kabinet politik dan keamanan, saya akan menuntut keputusan yang jelas yang secara tegas menyatakan penolakan Israel terhadap pembentukan negara Palestina,” ujarnya.
Lieberman mengharapkan dukungan yang jelas dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Benny Gantz, dan seluruh menteri lainnya.
(oln/jn/twp/*)