Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Parlemen Italia Meminta Pemerintah Italia untuk Mendukung Gencatan Senjata di Gaza

Parlemen Italia kemarin mengeluarkan mosi yang mendesak pemerintah untuk mendukung gencatan senjata di Gaza ketika Israel terus membombardir Gaza.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Parlemen Italia Meminta Pemerintah Italia untuk Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
SAID KHATIB / AFP
CEKUNGAN TANAH- Beberapa cekungan tanah dari hasil pemboman beberapa roket Israel ke tenda-tenda pengungsi di Rafah. Setidaknya 95 warga sipil, hampir setengah dari mereka adalah anak-anak tewas dalam empat serangan tidak sah di Rafah. 

Parlemen Italia Meminta Pemerintah Italia untuk Mendukung Gencatan Senjata di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Parlemen Italia kemarin mengeluarkan mosi yang mendesak pemerintah untuk mendukung gencatan senjata di Gaza ketika Israel terus membombardir daerah kantong Palestina, lapor Reuters.

Mosi tersebut mendesak pemerintah “untuk mendukung inisiatif apa pun yang bertujuan meminta gencatan senjata segera karena alasan kemanusiaan,” menurut teks yang disetujui oleh anggota parlemen.

“Pada titik ini, reaksi Israel tidak proporsional, terlalu banyak korban yang tidak ada hubungannya dengan Hamas,” kata Menteri Luar Negeri Antonio Tajani pada hari sebelumnya.

Baca juga: Kanada, Selandia Baru, Australia Desak Gencatan Senjata di Jalur Gaza, Buntut Invasi Israel ke Rafah

Baca juga: Buntut Israel Tarik Tim Negosiator, Perundingan Gencatan Senjata di Gaza Alami Kemunduran

Baca juga: Tiga Negara Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Operasi Militer ke Rafah Akan Jadi Bencana Besar

Baca juga: Presiden AS, Joe Biden Membahas Rencana Gencatan Senjata di Gaza Selama 6 Minggu

Mosi yang disetujui tersebut juga mendesak Roma untuk mendukung inisiatif penciptaan koridor kemanusiaan untuk menyelamatkan warga sipil di Gaza.

Serangan Israel yang dilancarkan pada tanggal 7 Oktober telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

(Sumber: Middle East Monitor )

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas