RS Nasser di Gaza Dituduh Jadi Tempat Persembunyian, Hamas Sebut Tuduhan Israel sebagai Kebohongan
Penggerebekan yang dilakukan Israel mengakibatkan kekacauan dan kepanikan di Rumah Sakit Nasser.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
"Mereka menghancurkan tembok yang mengelilingi kami dan juga ruang dokter."
"Mereka memerintahkan kami untuk pergi dan menembaki kami, menembakkan bom dan roket ke kepala kami dari atas,” ujar pasien Rasmeya Saleem Abu Jamoos kepada Al Jazeera.
“Mereka menghancurkan gedung itu. Kami keluar dari pintu, dan kami berjalan melewati selokan bersama suami saya."
"Orang Israel kemudian mengambil suami saya dan saya kehilangan dua tas saya. Saya tidak dapat menemukannya,” jelasnya.
Rumah Sakit Nasser adalah salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza.
RS Nasser telah menjadi lokasi pertempuran sengit antara IDF dan Hamas selama berhari-hari.
Operasi pada Kamis itu terjadi sehari setelah IDF memerintahkan ribuan pengungsi yang berlindung di lokasi tersebut untuk pergi.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah meyakinkan staf RS Nasser bahwa pasien dan staf tidak diwajibkan untuk pergi, dan petugas medis dapat terus merawat pasien di Gaza.
Namun, Dr Ashraf al-Quadra yakni juru bicara kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, membantah hal tersebut.
Pasukan Israel disebut telah memaksa manajemen rumah sakit untuk "menjaga pasien dalam perawatan intensif tanpa peralatan medis".
Baca juga: Hizbullah Balas Serangan Udara Israel, Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Kiryat Shmona
Update Perang Israel-Hamas
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan komentarnya setelah melakukan panggilan telepon selama 40 menit dengan Presiden AS Joe Biden.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus menentang pengakuan sepihak atas negara Palestina.
Seorang juru bicara UNICEF mengatakan meskipun badan tersebut memiliki akses ke Gaza selatan, bantuan di wilayah utara “tidak ada sejak awal tahun ini”.
Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Israel mencegah tepung mencapai Gaza, di mana masyarakatnya menghadapi risiko kelaparan.
Baca juga: Dulu Selamat dari Serangan Israel, Ayah di Gaza Kini Tewas Bersama Anak, Istri Baru, dan Bayinya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.