Tentara Israel Brigade Elit Givati Tolak Perang di Gaza: Lemah Mental hingga Takut Tewas
Sekelompok tentara Israel di Brigade elit Givati menolak untuk berperang di Gaza melawan Hamas, mereka takut tewas di medan perang.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok tentara Israel di Brigade elit Givati menolak untuk mengambil bagian dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Hal itu dilakukan lantaran beberapa tentara Israel itu ketakutan jika tewas di Gaza.
Mereka menuduh militer Israel telah mengabaikan kesejahteraan psikologis dan fisik mereka, Haaretz melaporkan pada hari Rabu (14/1/2024).
Diketahui sejak tentara Israel memulai invasi darat di Gaza pada akhir Oktober 2023, Brigade Givati, yang mencakup para pejuang elit, telah berpartisipasi dalam pertempuran tersulit di Gaza.
Sehingga menyebabkan hilangnya banyak pemimpin dan anggota Brigade Givati.
Adanya hal itu membuat militer Israel menarik Brigade Givati dari medan perang.
Kelompok Perlawanan Palestina termasuk Hamas telah berulang kali mengalahkan pasukan Israel dari Brigade Givati dan pasukan elit Israel lainnya di Gaza.
Hamas mendorong mereka untuk mundur dari Gaza, tak hanya itu serangan pejuang Palestina banyak membuat musuh tewas dan terluka.
Ketakutan
Saat berbincang dengan komandan lapangan Brigade Givati, para prajurit mengaku tidak memiliki kekuatan mental untuk kembali ke medan perang.
Prajurit Israel itu juga menyatakan ketakutan, jika perang melawan Hamas di Gaza membahayakan nyawa mereka, mengutip Palestine Chronicle.
Baca juga: Iran Simulasikan Serangan Dahsyat ke Pangkalan Udara Utama Israel, Segambreng Rudal Sasar Palmahim
Surat kabar tersebut mengatakan para pemimpin militer Israel belum memutuskan bagaimana menanggapi penolakan tentara untuk bergabung kembali dalam pertempuran.
Sementara dilaporkan sebelumnya ribuan tentara Israel dilaporkan tewas dan terluka dalam perang Gaza sejauh ini.
Perkiraan kerugian militer Israel tetap jauh lebih tinggi di media dan laporan rumah sakit yang bocor jika dibandingkan dengan jumlah resmi yang diumumkan oleh militer Israel.
Update Jumlah Korban di Gaza
Diketahui Israel masih terus melakukan penyerangan ke Palestina, hingga menyebabkan banyak korban jiwa dari pihak Palestina.
Pekan lalu, Hamas mengusulkan rencana tiga tahap untuk gencatan senjata di Gaza yang mencakup jeda pertempuran selama 135 hari dengan imbalan pembebasan sandera, menurut sumber Palestina.
Namun Netanyahu menolak tawaran Hamas untuk melakukan gencatan senjata dan bersumpah untuk melanjutkan perang di Gaza sampai “kemenangan telak” atas kelompok Palestina.
Israel yakin bahwa 134 warga Israel ditahan di Gaza setelah tentara Israel pada hari Senin berhasil membebaskan dua sandera di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, mengutip Anadolu Agency.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 28.663 orang dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Perang Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)