Avdiivka Jatuh, Tentara Ukraina yang Terluka Ditinggalkan Tanpa Obat dan Makanan
Jatuhnya Kota Avdiivka dalam peperangan berbulan-bulan antara Ukraina dan Rusia meninggalkan penderitaan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Jatuhnya Kota Avdiivka dalam peperangan berbulan-bulan antara Ukraina dan Rusia meninggalkan penderitaan bagi para tentara Kiev yang terluka.
Militer Presiden Volodymyr Zelenseky tak kuasa membawa mereka mundur, bersama para tentara yang masih sehat.
Demgan terpaksa, mereka membiarkan pasukan terluka tersebut kini menjadi tahanan pasukan Rusia.
Baca juga: Pertempuran Tak Seimbang di Avdiivka, Satu Serdadu Ukraina Melawan Tujuh Tentara Rusia
Media Ukraina, Strana.ua memberitakan, Rusia mengambil penuh Avdiivka setelah benteng terakhir Ukraina yaitu sebuah pabrik telah dikuasai.
Panglima Angkatan Bersenjata Jendral Oleksandr Syrsky dan komandan kelompok Tavria Tarnavsky mengumumkan bahwa keputusan telah dibuat untuk mundur dari kota demi menyelamatkan nyawa para prajurit.
Sehari sebelumnya sudah diketahui bahwa pasukan Rusia telah menguasai sejumlah fasilitas utama di kota tersebut - khususnya stasiun kereta api.
Meski militer UKraina menyatakan bahwa belum seluruhnya Avdiivka dikuasai namun media militer Ukraina DeepState kemudian menerbitkan peta yang menunjukkan seluruh Avdiivka telah berada di bawah kendali Federasi Rusia.
Saluran telegram Rusia mempublikasikan video pemasangan bendera Rusia di atas salah satu bangunan pabrik kokas.
Belakangan, Militer Ukraina mengkonfirmasi mundurnya Angkatan Bersenjata Ukraina dari wilayah perusahaan tersebut.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-724: Alexei Navalny Diduga Dibunuh di Rusia
Namun akibat terlalu lambannya penarikan tentara Ukraina, masih banyak dari mereka yang tercecer.
Strana mengungkapkan bahwa Ukraina meninggalkan begitu saja tentaranya yang terluka.
Hal ini terungkap dalam sebuah rekaman video percakapan seorang perwira di kota tersebut. Perwira muda berjulukan Django mengatakan bahwa dia dan orang-orang terluka lainnya ditinggalkan di posisinya, dan anggota unit lainnya pergi.
Di area benteng Zenit Angkatan Bersenjata Ukraina, menurut kesaksian para pejuang Ukraina, mereka diperintahkan untuk meninggalkan yang terluka dan mundur.
Media Ukraina mempublikasikan cerita saudarinya "Django".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.