Perang Rusia-Ukraina Hari ke-726, Keok di Avdiivka, Kyiv Akui Terpaksa Mundur karena Amunisi Menipis
Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-726 pada Senin (19/2/2024).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-726 pada Senin (19/2/2024).
Pasukan Ukraina keok di Avdiivka, mereka mengakui terpaksa mundur karena amunisi menipis.
Rusia pun memperoleh keuntungan besar pertamanya sejak Mei 2023.
"Musuh secara aktif mencoba meningkatkan serangannya," kata Juru bicara komandan militer Ukraina, Dmytro Lykhoviy.
Moskow mengatakan, ada beberapa tentara Ukraina masih berada di pabrik batubara Avdiivka.
Avdiivka yang merupakan kota yang sangat strategis bagi Ukraina akhirnya jatuh ke tangan Rusia.
Jatuhnya Avdiivka ini membuat kekhawatiran dari Ukraina, bahwa langkah Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan berhenti sampai di situ, tentunya akan menginvasi kota-kota lainnya.
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-726:
- Staf umum Ukraina melaporkan 14 serangan Rusia yang gagal di desa Lastochkyne.
Desa ini terletak sekitar dua kilometer di sebelah barat tepi utara Avdiivka. - Juru bicara komandan militer Ukraina, Dmytro Lykhoviy juga melaporkan serangan Rusia gagal di dekat desa Robotyne dan Verbove di wilayah selatan Zaporizhzhia.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-725, G7 Tuntut Kremlin Klarifikasi Kematian Alexei Navalny
Ini merupakan salah satu wilayah di mana Ukraina berhasil merebut kembali tanahnya selama serangan balasan tahun lalu.
Lykhoviy mengatakan, akan “sangat sulit” bagi Rusia untuk menerobos ke sana, mengingat garis pertahanan Ukraina yang berat dan kondisi alam di medan tersebut.
“Situasi di sektor Zaporizhzhia stabil… Tidak ada posisi yang hilang. Musuh ditendang giginya dan mundur.” - Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Minggu (18/2/2024), Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi menjelaskan kepada Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, bahwa Beijing tidak menjual senjata mematikan ke Rusia untuk perangnya melawan Ukraina.
Beijing menyatakan pihaknya netral dalam konflik di Ukraina.
Namun, China mendapat kritikan tajam dari masyarakat internasional karena menolak mengecam Moskow atas tindakan ofensifnya. - Kuleba mengatakan dia telah membahas prospek perdamaian dalam perang Kyiv melawan Rusia dengan mitranya dari Tiongkok.
- Presiden Rusia, Vladimir Putin baru-baru ini membahas soal peristiwa yang terjadi di medan perang di Ukraina pada Minggu (18/2/2024)
Katanya, peristiwa di medan perang adalah masalah “hidup dan mati” bagi Rusia yang dapat menentukan nasibnya.
Putin telah berulang kali menyebut konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun ini sebagai perjuangan demi kelangsungan hidup Rusia, dalam upaya untuk menggalang sentimen patriotik. - Lebih dari 100 dokumen Kremlin yang diperoleh badan intelijen Eropa dan ditinjau oleh The Washington Post .
Dokumen-dokumen tersebut dilaporkan menunjukkan bahwa Rusia menjalankan kampanye disinformasi untuk melemahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Publikasi AS mengatakan, instruksi Kremlin telah “menghasilkan ribuan postingan di media sosial dan ratusan artikel palsu” yang “mencoba mengeksploitasi apa yang kemudian menjadi rumor ketegangan” antara Zelensky dan komandan tertinggi militernya, Valerii Zaluzhnyi. - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengatakan “komitmen keamanan terpenting bagi Ukraina adalah keanggotaan Uni Eropa".
Komentar Borrel dibuat pada Konferensi Keamanan Munich pada hari Minggu (18/2/2024). - Warga Ukraina yang mencari perlindungan di Inggris setelah invasi Rusia akan diizinkan untuk memperpanjang visa mereka selama 18 bulan lagi, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)