Mantan Gubernur Sarawak Malaysia Taib Mahmud Meninggal Dunia, Anak dan Istrinya Berebut Saham
Anak-anak Taib dan istrinya terlibat dalam perselisihan hukum mengenai pengalihan saham milik ayah mereka atas nama Raghad.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan gubernur Sarawak Malaysia, Taib Mahmud meninggal dunia pada usia 87 tahun pada Rabu (21/2/2024) pagi, South China Morning Post melaporkan.
Taib, yang juga merupakan ketua menteri terlama di Sarawak, meninggal sebelum subuh di Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, menurut pengumuman di halaman Facebook putrinya, Hanifah Hajar.
Beberapa minggu sebelumnya, sudah muncul spekulasi mengenai kesehatan Taib Mahmud yang memburuk.
Selain itu, anak-anak dan istrinya, wanita asal Suriah bernama Raghad Kurdi Taib, juga terlibat perselisihan mengenai harta kekayaannya.
Taib Mahmud bahkan dilaporkan diculik oleh istrinya sendiri, dari sebuah rumah sakit di Kuching, Sarawak.
Desas-desus seputar Taib, yang digantikan sebagai gubernur bulan lalu, meningkat setelah salinan laporan polisi menjadi viral di media sosial Malaysia.
Laporan itu mengklaim bahwa Taib dikeluarkan secara paksa dari perawatan intensif di sebuah rumah sakit spesialis di Kuching pada tanggal 3 Februari oleh istri dan tim yang termasuk pengawal dan kepala pelayan.
Raghad membantah klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa dokter Taib menyetujui suaminya dipulangkan dari rumah sakit.
Raghad juga membantah klaim dalam laporan bahwa dia secara sukarela melepas atau membuang semua obat yang melekat pada Taib tanpa memberi tahu staf di rumah sakit Kuching.
“Sebagai istri dan pengasuh Tun Taib, saya, Toh Puan Datuk Patinggi Hajah Raghad Kurdi Taib, menempatkan kesehatan dan kesejahteraan suami saya sebagai prioritas utama dan tidak akan pernah melakukan tindakan tanpa informasi yang membahayakan kesembuhannya,” kata Raghad dalam sebuah pernyataan yang diposting di halaman Instagram-nya, menggunakan gelar resmi pasangan tersebut.
Pada tanggal 10 Februari, polisi mengkonfirmasi bahwa Taib telah dipindahkan ke rumah sakit swasta di Kuala Lumpur untuk perawatan.
Baca juga: Afrika Selatan Nilai Malaysia Jadi Sekutu Penting untuk Perjuangkan Palestina di ICJ
Kondisinya dirahasiakan.
Taib menikah dengan Raghad pada tahun 2010 ketika Raghad berusia 29 tahun dan Taib 74 tahun.
Taib memimpin Sarawak selama lebih dari tiga dekade sebagai menteri utama.
Ia membangun reputasi negara bagian tersebut sebagai tujuan wisata utama dan pengekspor produk premium seperti lada hitam dan melon.
Para pengkritik Taib telah lama menuduhnya menjarah sumber daya alam Sarawak dan memanfaatkan kendalinya atas negara untuk memperkaya dirinya dan keluarganya.
Ia dituduh mengumpulkan kekayaan dan aset miliaran dolar sambil menenangkan elit politik melalui proyek infrastruktur besar dan investasi yang didukung negara.
Dua putra Taib dari pernikahan sebelumnya, Sulaiman Abdul Rahman dan Mahmud Abu Bekir, menggugat ibu tiri mereka itu atas pengalihan saham milik ayah mereka atas nama Raghad di sebuah perusahaan publik yang didirikan oleh Taib selama ia menjabat sebagai menteri utama.
Perusahaan tersebut, Cahaya Mata Sarawak, adalah salah satu perusahaan terbesar yang berasal dari Sarawak, dengan minat mulai dari konstruksi hingga pengembangan infrastruktur dan TI.
Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan penghormatan kepada Taib.
Ia mengatakan kontribusi Taib kepada negara dan Sarawak akan dikenang selamanya.
“Kami, khususnya masyarakat Sarawak, kehilangan seorang negarawan yang disegani,” tulis Anwar di X.
Jenazah Taib diperkirakan akan dibawa ke kediamannya di Kuching pada Rabu sore, sesuai dengan jadwal pemakaman yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Sarawak.
Upacara resmi untuk memberikan penghormatan terakhir akan diadakan pada Kamis pagi sebelum pemakaman setelah shalat dzhuhur.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)