Melihat Matahari dari Jendela adalah Mustahil, Itu Berarti Kematian, Kata Dokter Rumah Sakit Al Amal
Situasi pada saat ini bagi siapapun yang ada di Rumah sakit Al Amal Gaza begitu terancam.
Penulis: Muhammad Barir
Melihat Matahari dari Jendela adalah Mustahil, Itu Berarti Kematian, Kata Dokter RS Al Amal
TRIBUNNEWS.COM- Situasi pada saat ini bagi siapapun yang ada di Rumah sakit Al Amal Gaza begitu terancam.
Dengan segala keterbatasan yang ada, mereka juga diancam untuk dibunuh oleh tentara Israel.
Mereka tidak bisa leluasa bergerak, bahkan untuk sekedar berdiri di depan jendela menyaksikan matahari terbit atau terbenam pun, itu bisa mengancam nyawa para dokter dan pasien di sana.
Itu seperti dituturkan oleh seorang Dokter Rumah Sakit Al Amal.
Seorang dokter dari Rumah Sakit Al Amal berbicara tentang situasi saat Israel terus mengepung rumah sakit tersebut:
"Impian terbesar kami sekarang adalah melihat melalui jendela untuk melihat matahari... tapi ini sebenarnya mustahil karena berdiri di dekat jendela berarti kematian." katanya seperti ditulis di akun X, @eduinfotech101 menggambarkan terancamnya para dokter dan pasien di Rumah sakit Al Amal.
Baca juga: Rumah Sakit Al-Amal Gaza Kehabisan Air, Dokter Operasi Tanpa Anestesi, Pasien Menjerit Berjam-jam
Rumah Sakit Al-Amal di Gaza kehabisan air di bawah pengepungan tentara Israel.
Dokter di Gaza terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi, membuat pasien menjerit berjam-jam.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengeluarkan pernyataan pada tanggal 20 Februari yang menyatakan keprihatinan tentang situasi menyedihkan di dalam Rumah Sakit Al-Amal di kota Khan Yunis di Gaza selatan.
Dalam sebuah pernyataan resmi, PRCS melaporkan bahwa pabrik desalinasi air di dalam gedung rumah sakit sengaja menjadi sasaran pasukan Israel, sehingga menyebabkan kekurangan air minum yang aman, dan pasokan saat ini diperkirakan hanya akan bertahan tiga hari lagi.
Tentara Israel telah mengepung rumah sakit tersebut selama 28 hari terakhir, menjebak para dokter, staf, dan pasien di dalamnya.
Seorang dokter berkata bahwa dia tidak dapat menghitung hari-harinya di rumah sakit dan bahwa "Impian terbesar kami sekarang adalah melihat melalui jendela untuk melihat matahari... namun hal ini sebenarnya tidak mungkin karena berdiri di dekat jendela berarti kematian."
Pada tanggal 28 Januari, seorang penembak jitu Israel menembak dan membunuh dua pria di luar rumah sakit, Omar Abu Hatab yang berusia 40 tahun dan Ahmed Muhareb yang berusia 21 tahun, yang mencoba menyelamatkan Hatab.