Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Melihat Matahari dari Jendela adalah Mustahil, Itu Berarti Kematian, Kata Dokter Rumah Sakit Al Amal

Situasi pada saat ini bagi siapapun yang ada di Rumah sakit Al Amal Gaza begitu terancam.

Penulis: Muhammad Barir
zoom-in Melihat Matahari dari Jendela adalah Mustahil, Itu Berarti Kematian, Kata Dokter Rumah Sakit Al Amal
Tangkapan layar Twitter
RUMAH SAKIT DIBOM- Beredar viral video yang memperlihatkan para petugas medis berusaha keras untuk menolong sejumlah pasien di rumah sakit Nasser. Rumah sakit Nasser di bombardir israel, pasukan IDF mengarahkan tembakan ke dalam rumah sakit. Dalam video berdurasi 1 menit 23 detik, di dalam rumah sakit tampak berdebu setelah bom di arahkan ke dalam rumah sakit. Tampak seorang petugas medis berusaha memapah seorang pasien yang terluka berjalan menyusuri lorong. Di tempat lain, beberapa orang lainnya berusaha menarik tempat tidur pasien untuk keluar dari ruangannya yang berdebu setelah baru saja dibom oleh Israel. Dua orang petugas medis berusaha keras untuk memindahkan pasien-pasien tersebut. 

Melihat Matahari dari Jendela adalah Mustahil, Itu Berarti Kematian, Kata Dokter RS Al Amal

TRIBUNNEWS.COM- Situasi pada saat ini bagi siapapun yang ada di Rumah sakit Al Amal Gaza begitu terancam.

Dengan segala keterbatasan yang ada, mereka juga diancam untuk dibunuh oleh tentara Israel.

Mereka tidak bisa leluasa bergerak, bahkan untuk sekedar berdiri di depan jendela menyaksikan matahari terbit atau terbenam pun, itu bisa mengancam nyawa para dokter dan pasien di sana.

Itu seperti dituturkan oleh seorang Dokter Rumah Sakit Al Amal.

Seorang dokter dari Rumah Sakit Al Amal berbicara tentang situasi saat Israel terus mengepung rumah sakit tersebut:

"Impian terbesar kami sekarang adalah melihat melalui jendela untuk melihat matahari... tapi ini sebenarnya mustahil karena berdiri di dekat jendela berarti kematian." katanya seperti ditulis di akun X, @eduinfotech101 menggambarkan terancamnya para dokter dan pasien di Rumah sakit Al Amal.

Baca juga: Rumah Sakit Al-Amal Gaza Kehabisan Air, Dokter Operasi Tanpa Anestesi, Pasien Menjerit Berjam-jam

Berita Rekomendasi

Rumah Sakit Al-Amal di Gaza kehabisan air di bawah pengepungan tentara Israel.

Dokter di Gaza terpaksa melakukan operasi tanpa anestesi, membuat pasien menjerit berjam-jam.

Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengeluarkan pernyataan pada tanggal 20 Februari yang menyatakan keprihatinan tentang situasi menyedihkan di dalam Rumah Sakit Al-Amal di kota Khan Yunis di Gaza selatan.

Dalam sebuah pernyataan resmi, PRCS melaporkan bahwa pabrik desalinasi air di dalam gedung rumah sakit sengaja menjadi sasaran pasukan Israel, sehingga menyebabkan kekurangan air minum yang aman, dan pasokan saat ini diperkirakan hanya akan bertahan tiga hari lagi.

Tentara Israel telah mengepung rumah sakit tersebut selama 28 hari terakhir, menjebak para dokter, staf, dan pasien di dalamnya.

Seorang dokter berkata bahwa dia tidak dapat menghitung hari-harinya di rumah sakit dan bahwa "Impian terbesar kami sekarang adalah melihat melalui jendela untuk melihat matahari... namun hal ini sebenarnya tidak mungkin karena berdiri di dekat jendela berarti kematian."

Pada tanggal 28 Januari, seorang penembak jitu Israel menembak dan membunuh dua pria di luar rumah sakit, Omar Abu Hatab yang berusia 40 tahun dan Ahmed Muhareb yang berusia 21 tahun, yang mencoba menyelamatkan Hatab.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas