Netanyahu Gembar-gembor Rencana Pascaperang, Otoritas Palestina: Ditakdirkan untuk Gagal
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggembar-gemborkan rencana pascaperang, ini tanggapan Otoritas Palestina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggembar-gemborkan rencana pascaperang.
Menanggapi hal tersebut, Otoritas Palestina dengan tajam mengritiknya.
Nabil Abu Rudeineh, Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menyebut rencana Netanyahu ditakdirkan gagal terlaksana.
"Jika dunia menginginkan keamanan dan stabilitas di kawasan, dunia harus mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina dan mengakui negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya," katanya, seperti dikutip oleh Wafa.
Netanyahu mengatakan Israel akan mempertahankan kontrol keamanan atas seluruh wilayah Palestina dan mulai merekontruksi Gaza.
Dikutip dari Al Jazeera, rencana Netanyahu ini merupakan usulan resmi pertamanya mengenai apa yang terjadi setelah perang di Gaza.
Dokumen tersebut mengusulkan Israel akan mempertahankan kontrol keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Yordania, termasuk Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.
Rencana yang disampaikan oleh Netanyahu pada Kamis (22/2/2024), juga ditanggapi seorang pejabat senior Hamas, lapor Reuters.
“Mengenai hari setelahnya di Jalur Gaza, Netanyahu menyampaikan ide-ide yang dia tahu sepenuhnya tidak akan pernah berhasil,” kata Osama Hamdan kepada wartawan, dikutip dari Al Arabiya.
Dalam daftar tujuan jangka panjangnya, Netanyahu menolak “pengakuan sepihak” atas negara Palestina.
Dia mengatakan penyelesaian dengan Palestina hanya akan dicapai melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak – tanpa menyebutkan siapa pihak Palestina yang akan menjadi pihak.
Baca juga: Israel Tolak Rencana Penghentian Agresi di Gaza, Hamas: Netanyahu Keras Kepala, Hambat Negosiasi
Perkembangan perang Israel-Hamas lainnya
- Dikutip dari Al Jazeera, setidaknya 24 orang tewas di wilayah Deir el-Balah di Gaza ketika pasukan Israel menembaki sebuah tempat tinggal di mana para pengungsi berlindung.
- Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva sekali lagi mengecam serangan Israel di Gaza dengan mengatakan bahwa itu “bukan perang, ini adalah genosida”.
- Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa 104 orang tewas dan 160 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza antara Kamis hingga Jumat (23/2/2024) sore.
- Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, telah memperingatkan bahwa negara-negara yang mentransfer senjata ke Israel di tengah perang di Gaza dapat terlibat dalam “kejahatan kekejaman”.
- Pembicaraan yang sedang berlangsung di Paris mengenai kemungkinan gencatan senjata di Gaza tampaknya merupakan upaya paling serius dalam beberapa minggu ini untuk menghentikan pertempuran, kantor berita Reuters melaporkan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)