Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana Israel Bangun 3.300 Pemukiman di Tepi Barat Dikecam Amerika: Tak Sesuai Hukum Internasional

AS mengatakan permukiman baru Israel di Tepi Barat 'tidak konsisten' dengan hukum internasional

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Rencana Israel Bangun 3.300 Pemukiman di Tepi Barat Dikecam Amerika: Tak Sesuai Hukum Internasional
JACQUELYN MARTIN / POOL / AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) berpidato di depan media bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di dalam The Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 12 Oktober 2023. 

Salah satu hambatan yang menghambat upaya ini adalah perluasan pemukiman Israel.

Rencana Bangun 3300 Pemukiman di Tepi Barat

Dilaporkan sebelumnya, Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menteri lainnya telah sepakat untuk membentuk dewan perencanaan untuk menyetujui sekitar 3.300 rumah yang akan dibangun di permukiman.

Pembangunan pemukiman itu menyusul serangan penembakan oleh warga Palestina di Tepi Barat pada hari Kamis (22/2/2024).

Sebagian besar unit yang dibahas berada di wilayah Tepi Barat di sebelah timur Yerusalem, dan unit lainnya berada di selatan kota Bethlehem, Palestina, kata Smotrich pada hari Kamis.

Kementerian luar negeri Palestina mengecam pengumuman pemukiman Israel itu, mengatakan di media sosial bahwa hal itu merusak peluang solusi dua negara.

Gambar ini menunjukkan pemandangan pemukiman Har Bracha di Tepi Barat dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 22 Januari 2024.
Gambar ini menunjukkan pemandangan pemukiman Har Bracha di Tepi Barat dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki pada 22 Januari 2024. (Jaafar ASHTIYEH / AFP)

Dalam penjelasannya dengan wartawan, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pemerintah hanya menegaskan kembali kesimpulan mendasar mengenai masalah ini.

Kirby ditanya mengapa pemerintah menunggu tiga tahun untuk melakukan perubahan ini.

BERITA REKOMENDASI

“Kami berpikir bahwa pada saat ini, sangatlah penting untuk menegaskan kembali komitmen kami terhadap solusi dua negara,” jawabnya.

“Dan pada saat ini, kami merasa sangat penting untuk menegaskan kembali pandangan kami mengenai ketidakkonsistenan dengan hukum internasional yang ada dalam penyelesaian tersebut.”

Sikap ini, tambahnya, adalah sikap yang konsisten di sejumlah pemerintahan Partai Republik dan Demokrat, dan jika ada pemerintahan yang tidak konsisten dalam isu ini, maka itu adalah sikap sebelumnya.

Respons AS terhadap Rencana Netanyahu pasca perang

Pada konferensi pers tersebut, Blinken juga ditanya tentang rencana Netanyahu untuk Jalur Gaza pasca perang.

Baca juga: Dijadikan Tameng Manusia dan Ibunya Dilecehkan Tentara Israel, Shamlakh Bongkar Kekejaman Zionis

Netanyahu berencana mempertahankan kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Yordania, termasuk Tepi Barat dan Gaza.

Blinken mengatakan dia belum melihat rincian rencana tersebut, namun menegaskan kembali posisi AS mengenai seperti apa seharusnya Gaza pascaperang, yang beberapa di antaranya bertentangan dengan visi Netanyahu.

"Seharusnya tidak ada pendudukan kembali Israel di Gaza,” kata Blinken.

"Luas wilayah Gaza tidak boleh dikurangi."

"Jadi kami ingin memastikan bahwa setiap rencana yang muncul konsisten dengan prinsip-prinsip tersebut."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas