Kecam Rencana Israel Pasca Perang di Gaza, Otoritas Palestina: Semua Ditakdirkan untuk Gagal
Otoritas Palestina mengkritik keras rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sehari pasca perang di Gaza
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
![Kecam Rencana Israel Pasca Perang di Gaza, Otoritas Palestina: Semua Ditakdirkan untuk Gagal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-tewas-serangan-israel-ke-gaza-terus-bertambah_20240224_155341.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JERUSALEM – Otoritas Palestina mengkritik keras rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sehari pasca perang di Gaza dan menyebut semua rencana itu “ditakdirkan untuk gagal”.
“Jika dunia menginginkan keamanan dan stabilitas di kawasan, dunia harus mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina dan mengakui negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” kata juru bicara kantor kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeineh.
Netanyahu sendiri berencana untuk mempertahankan kontrol keamanan dan militer atas seluruh wilayah barat Yordania, termasuk Tepi Barat dan Gaza yang diduduki jika perang dengan kelompok militan Palestina Hamas berakhir.
Baca juga: Karena Konflik Israel-Hamas, IMF Ramal Ekonomi Timur Tengah Amblas di Tahun 2024
Dalam daftar tujuan jangka panjangnya, Netanyahu juga menolak “pengakuan sepihak” atas negara Palestina. Dia mengatakan penyelesaian dengan Palestina hanya akan dicapai melalui negosiasi langsung antara kedua belah pihak, namun tidak disebutkan siapa pihak Palestina yang akan menjadi negosiator tersebut
Sebagai tanggapan, Abu Rudeineh menolak segala upaya untuk memisahkan pemerintahan di Gaza dari Tepi Barat.
“Gaza hanya akan menjadi bagian dari negara Palestina yang Merdeka. Setiap rencana yang bertentangan pasti akan gagal,” ungkap Abu Rudeineh.
“Israel tidak akan berhasil dalam upaya mengubah realitas geografis dan demografis di Jalur Gaza,” tambahnya.
Rencana Penutupan UNRWA
Netanyahu juga memiliki rencana untuk menghentikan operasional dari Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
Israel telah lama berusaha menghilangkan badan PBB yang menjamin hak pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka.
Baca juga: Menyergap dari Reruntuhan Khan Yunis, Brigade Al-Qassam Tewaskan Tentara Infanteri Israel
Israel baru-baru ini membuat klaim bahwa UNRWA memiliki hubungan dengan Hamas, klaim yang dibantah keras oleh badan tersebut, dan menurut laporan intelijen Amerika Serikat, hal ini menimbulkan keraguan.
Perang di Gaza telah menghidupkan kembali seruan internasional, termasuk dari sekutu terdekat Israel, yakni Amerika Serikat, yang menyerukan solusi dua negara sebagai tujuan akhir dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Meski begitu, banyak politisi senior Israel justru menentang pembentukan negara Palestina.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.