Rudal Houthi Hajar Kapal Tanker MV Torm Thor di Teluk Aden
Yahya Sarea mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kapal tanker berbendera AS menggunakan rudal anti-kapal.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CAIRO – Kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran mengklaim telah meluncurkan serangan yang menargetkan sebuah kapal tanker MV Torm Thor berbendera Amerika Serikat (AS) di Teluk Aden pada Sabtu (24/2/2024).
Juru bicara militer Houthi Yahya Saree mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap kapal tanker berbendera AS menggunakan rudal anti-kapal.
“Anggota kami telah meluncurkan rudal dengan target sebuah kapal tanker yang dioperasikan Amerika,” kata Sarea.
Baca juga: Redam Kepanikan Pasar Global, Moodys : Serangan Houthi di Laut Merah Tak Berpotensi Memicu Inflasi
Dia menambahkan bahwa Houthi juga menargetkan sebuah kapal perang AS yang berada di Teluk Aden.
Sementara itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) membenarkan adanya serangan rudal dari arah Yaman, di mana wilayah tersebut dikuasai Houthi.
“Kapal perang USS Mason menembak jatuh satu rudal balistik anti-kapal yang diluncurkan ke Teluk Aden dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman yang kemungkinan menargetkan kapal tanker tersebut,” kata CENTCOM.
“Baik USS Mason maupun MV Torm Thor tidak rusak dan tidak ada korban luka,” sambungnya.
Houthi Serang Kapal Kargo Israel
Sebelumnya, Houthi telah meluncurkan rudal yang menargetkan kapal kargo Israel, MSC Silver, di Teluk Aden dekat pintu masuk Laut Merah pada Selasa (20/2/2024).
“Houthi mencirikan kapal itu milik Israel. Operator tersebut terdaftar secara publik dalam kerja sama dengan ZIM dan secara teratur berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Israel,” kata perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey.
Zim Integrated Shipping Services Ltd, umumnya dikenal sebagai ZIM, adalah perusahaan pelayaran kargo internasional yang berbasis di Israel.
Houthi, yang menguasai wilayah terpadat di Yaman, telah meluncurkan drone dan rudal yang menargetkan kapal-kapal komersial sejak 19 November 2023, sebagai protes terhadap operasi militer Israel di Gaza.
Menanggapi serangan terhadap kapal-kapal tersebut, AS dan Inggris kemudian meluncurkan operasi khusus untuk membalas serangan Houthi dan hingga saat ini operasi tersebut masih terus dilakukan.