Dulu, AS Menjadi Raja di Laut tapi Hegemoni AS di Perairan Internasional Itu Sudah Usang Kata Yaman
Menteri Pertahanan Yaman, Mayor Jenderal Mohammed al-Atifi, menyatakan pada tanggal 25 Januari bahwa era hegemoni angkatan laut AS sudah “usang”
Penulis: Muhammad Barir
Dulu, AS Menjadi Raja di Laut tapi Kini Hegemoni AS di Perairan Internasional Sudah Usang Kata Yaman
TRIBUNNEWS.COM- Hegemoni Amerika Serikat di perairan internasional sudah usang kata Yaman.
Meskipun ada agresi AS dan Inggris, angkatan bersenjata Yaman telah menegaskan bahwa mereka akan terus mendukung perlawanan Palestina di Gaza.
Menteri Pertahanan Yaman, Mayor Jenderal Mohammed al-Atifi, menyatakan pada tanggal 25 Januari bahwa era hegemoni angkatan laut AS sudah “usang”, mengacu pada operasi angkatan bersenjata Yaman terhadap kapal komersial yang terkait dengan Israel dan kapal angkatan laut AS dan Inggris di Asia Barat.
“AS, Inggris, dan Israel harus menyadari bahwa kebijakan demarkasi dan penegasan pengaruh hegemonik di perairan internasional sudah ketinggalan zaman dan tidak lagi menguntungkan,” kata Atifi saat upacara wisuda taruna Yaman di kota pesisir barat negara itu, Hudaydah.
Mengenai tuduhan yang dilontarkan terhadap angkatan laut Yaman, yang mengatakan bahwa mereka merupakan ancaman internasional terhadap perdagangan maritim, menteri pertahanan menyatakan bahwa target Yaman jelas dan sudah pasti, mereka adalah kapal-kapal Israel dan yang terkait dengan Israel.
“Kami menegaskan kembali bahwa Angkatan Bersenjata Yaman tidak akan menargetkan kapal mana pun yang tidak berafiliasi dengan Zionis Israel atau melayani kepentingannya. Navigasi laut untuk kapal yang melalui Laut Merah dan Laut Arab aman,” ujarnya.
Baca juga: Yaman Incar Aset Militer Israel, Aksi Balasan Atas Pembantaian dan Aksi Genosida di Gaza
Atifi menambahkan bahwa Sanaa berkomitmen terhadap perjanjian, konvensi, dan pakta internasional yang tidak melemahkan kedaulatan Yaman atau memaksakan kehendak pada negara Arab.
“Selama kekejaman Zionis terus berlanjut di Gaza, kami akan melanjutkan operasi kami melawan entitas yang mengambil alih kekuasaan. Washington telah membantu dan mendukung entitas Zionis untuk terus melancarkan perang genosida terhadap saudara-saudari kita di Palestina,” katanya.
Yaman mengumumkan bahwa mereka akan melakukan operasi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah pada bulan November tahun lalu, dengan alasan dukungannya terhadap rakyat Palestina ketika mereka menghadapi agresi berkelanjutan dari tentara Israel.
Pasukan Yaman mulai menargetkan kapal perang AS dan Inggris setelah kedua negara melakukan serangan terhadap Yaman untuk mendukung Israel.
Sejak deklarasi perangnya melawan Israel, Yaman telah menargetkan puluhan kapal, yang terbaru adalah kapal “TORM THOR” AS.
Baca juga: Iran: Serangan AS-Inggris di Yaman Mengancam Stabilitas Kawasan Timur Tengah
“Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer khusus yang menargetkan kapal Amerika ‘TORM THOR’ di Teluk Aden, dengan sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai,” bunyi pernyataan angkatan bersenjata Yaman mengenai operasi tersebut.
“Angkatan Udara juga menargetkan sejumlah kapal perang Amerika di Laut Merah dengan sejumlah UAV.”
Dalam pernyataan yang sama, angkatan bersenjata Yaman memperjelas bahwa mereka akan terus “menghadapi eskalasi Amerika-Inggris dengan operasi militer yang lebih kualitatif terhadap semua sasaran musuh di Laut Merah dan Laut Arab untuk membela negara kami, rakyat kami, dan bangsa kami,” katanya.
(Sumber: The Cradle)