Perang Rusia-Ukraina Hari ke-734: Setelah Avdiivka, Rusia Mencaplok Desa Lastochkyne
Perang Rusia-Ukraina hari ke-734: Setelah Avdiivka, Rusia mencaplok desa Lastochkyne. Pasukan Ukraina mundur dari desa tersebut.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-734 pada Selasa (27/2/2024).
Rusia mengklaim pasukannya telah merebut Desa Lastochkyne di Ukraina, sekitar lima kilometer barat laut Avdiivka.
Kemarin, militer Ukraina mengatakan mereka telah mundur dari Desa Lastochkyne untuk membantu desa tersebut menahan upaya pasukan Rusia untuk maju ke arah barat.
Mereka mengorganisir garis pertahanan baru untuk mencegah kemajuan lebih lanjut dari pasukan Rusia.
“Unit Angkatan Pertahanan Ukraina mundur dari Desa Lastochkyne untuk mengatur pertahanan di sepanjang garis pemukiman Orlivka, Tonenke, Berdychi dan mencegah musuh maju lebih jauh ke arah barat,” kata juru bicara OSU Tavria Dmytro Lykhova melaporkan hal ini melalui siaran telethon Yedyny Novyni, Selasa (27/2/2024).
Zelensky Ubah Aturan soal Mobilisasi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menandatangani rancangan undang-undang tentang demobilisasi wajib militer, menurut laporan Verkhovna Rada.
Sebelumnya pada Senin (26/2/2024), Zelensky bersama Ketua Parlemen Ukraina, Ruslan Stefanchuk, menandatangani dokumen tersebut.
RUU tersebut menetapkan, wajib militer yang masa dinasnya berakhir selama darurat militer dan/atau diperpanjang melebihi batas waktu, akan dibebaskan dari dinas militer ke cadangan sesuai waktu yang ditentukan.
Jerman Pasok Amunisi dan Drone ke Ukraina
Kemarin, Jerman melaporkan paket bantuan militer baru untuk Ukraina.
Baca juga: Lesu Lawan Rusia, Ukraina Salahkan Negara Barat Tak Tepati Janji soal Senjata
Jerman secara khusus memasok amunisi artileri, drone, mesin ranjau, 250 set perkakas bahan peledak, 22 sistem sensor drone, dll.
Selain itu, daftar bantuan untuk Ukraina di masa depan di antaranya 10 kendaraan perbaikan dan evakuasi lapis baja Bergepanzer 2 tambahan dan 20 sensor anti-drone dan sistem jamming.
Jerman juga menjanjikan 12 terminal komunikasi satelit dan empat mobil untuk perlindungan perbatasan.
Takut Hadapi Rusia, Jerman Enggan Kirim Rudal Taurus ke Kyiv
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, menegaskan kembali keengganannya untuk mengirim rudal jelajah Taurus ke Ukraina.
Ia takut pada risiko Jerman terlibat langsung dalam perang jika Taurus digunakan untuk mencapai sasaran jauh di wilayah Rusia.