Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilot Pembelot Rusia Diduga Dihabisi Mafia Rusia, Sang Ayah Buka Suara

Oleg Sivaev menuding mendiang anaknya, Maksim Kuzminov adalah pengkhianat negara dan menyebutnya sebagai 'Judas'.

Penulis: Hendra Gunawan
zoom-in Pilot Pembelot Rusia Diduga Dihabisi Mafia Rusia, Sang Ayah Buka Suara
Sputnik
Helikopter Mi-8 buatan Rusia, jenis heli yang dibajak oleh pembelot Rusia pilot Maksim Kuzminov 

TRIBUNNEWS.COM -- Ayah pilot Rusia yang tewas diduga dibunuh akhirnya buka suara soal kematian anaknya.

Oleg Sivaev menuding mendiang anaknya, Maksim Kuzminov adalah pengkhianat negara dan menyebutnya sebagai 'Judas'.

Kuzminov adalah pilot helikopter Rusia yang membelot ke Ukraina saat mengawaki helikopter Mi-8 berisi suku cadang pesawat jet temput Rusia Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Volodymyr Zelenskyy: 31.000 Tentara Ukraina Gugur dalam Perang Melawan Rusia Sejak Februari 2022

Namun belum setahun kemudian, Kuzminov ditemukan tewas di sebuah lokasi di Spanyol pada awal Februari 2024.

Ia tewas ditemukan dengan badan yang tertembus belasan peluru dan ditabrak mobil di sebuah resor.

"Tidak ada negara yang menghormati pengkhianat. Dia bertingkah seperti Yudas," kata Sivaev dalam video yang dibagikan saluran Telegram Baza, seperti dikutip Rusia Today, Selasa (27/2/2024).

“Tapi saya kasihan padanya karena dia menjualnya dengan sedikit uang. Mengkhianati tanah airnya, rekan satu timnya.”

Berita Rekomendasi

Ayah Kuzminov mengaku tak pernah bertemu sejak tahun 2013, saat itu putranya diketahui belajar sedang belajar dan bekerja sebagai pilot di negara Barat.

Sementara kabar yang didapatkan bahwa Kuzminov berada di Spanyol karena akan mendapatkan perlindungan dari pemerintah Spanyol.

Hal ini diungkapkan oleh enasihat senior Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, Mikhail Podoliak.

Baca juga: Rusia Undang Hamas, Fatah, PIJ ke Moskow, Faksi Palestina Siap Bahas Agresi Israel di Gaza

“Jika seorang pilot yang memiliki rencana perlindungan harus menghindari kontak, mengubah hidupnya agar tetap hidup, dan hal ini masih terjadi padanya, Spanyol harus menyelidikinya,” kata Podoliak kepada surat kabar El Mundo dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin.

Media tersebut menyebutkan bahwa Kuzminov mendapatkan nama palsu dari pemerintah Madrid. Hanya nama palsu saja, tidak ada perlindungan yang lain.

Namun Podoliak enggan mengungkap rincian tentang dugaan rencana perlindungan tersebut.

Ia menyerahkan pada badan intelijen militer Ukraina akan lebih baik jika memberikan komentar.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas