Apakah Kematian Aaron Bushnell yang Tragis akan Pengaruhi Kebijakan AS? Ini Kata Jubir Deplu AS
Departemen Luar Negeri mengaku merasakan rasa sedih mendalam setelah penerbang AS, Aaron Bushnell melakukan aksi bakar diri di Kedutaan Besar Israel.
Penulis: Muhammad Barir
Apakah Kematian Aaron Bushnell yang Tragis akan Pengaruhi Kebijakan AS? Ini Kata Jubir Deplu AS
TRIBUNNEWS.COM- Departemen Luar Negeri mengaku merasakan rasa sedih mendalam setelah penerbang AS, Aaron Bushnell melakukan aksi bakar diri di Kedutaan Besar Israel.
Departemen Luar Negeri mengakui, pada hari Selasa, perasaan yang mendalam yang dirasakan di seluruh negeri mengenai perang di Gaza.
Setelah seorang anggota militer AS, Aaron Bushnell membakar dirinya sendiri di luar Kedutaan Besar Israel di Washington, Anadolu Agency melaporkan.
Juru bicaranya, Matthew Miller, menegaskan kembali belasungkawa pemerintahan Biden kepada keluarga Aaron Bushnell, 25, dengan mengatakan, “Ini jelas merupakan situasi yang mengerikan, dan simpati kami yang paling tulus ditujukan kepada mereka,” katanya.
“Sehubungan dengan tindakan ini atau protes apa pun, jelas kami menyadari betapa mendalamnya perasaan masyarakat terhadap masalah ini, dan kami terus-menerus mempertimbangkan sudut pandang tersebut, dan menggunakannya untuk memikirkan cara kami melakukan pendekatan. Masalahnya, dan apakah ada hal yang bisa kita lakukan secara berbeda,” katanya.
Baca juga: Bakar Diri Protes Ekstrem, Aaron Bushnell: Dibandingkan yang Dialami Palestina, Ini Tidak Ekstrem
“Hal ini berlaku baik dalam hal jaksa, maupun dalam hal orang-orang yang ditemui dan didengar langsung oleh Sekretaris dari semua pihak mengenai masalah ini. Jadi ya, kami akan selalu melihat sudut pandang masyarakat, namun pada akhirnya, kami harus membuat keputusan sendiri berdasarkan apa yang kami anggap sebagai kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dan kami akan terus melakukan hal tersebut," kata dia menambahkan.
Ketika ditanya oleh Anadolu mengenai apakah kematian Bushnell akan mempengaruhi kebijakan AS, Miller berkata, “Saya rasa saya tidak perlu berkomentar sehubungan dengan kasus khusus ini selain menyampaikan simpati saya kepada keluarganya.”
Bushnell, 25, seorang anggota aktif Angkatan Udara AS, membakar dirinya di depan Kedutaan Besar Israel pada hari Minggu sebagai protes atas perang di Jalur Gaza yang terkepung, dan dukungan AS terhadap serangan tersebut. Dia dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal karena luka yang dideritanya.
“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes ekstrem, namun jika dibandingkan dengan apa yang dialami rakyat Palestina di tangan penjajah, protes tersebut tidak ekstrem sama sekali".
“Ini adalah apa yang diputuskan oleh kelas penguasa kita sebagai hal yang normal,” kata Bushnell dalam rekaman video yang menjadi viral di media sosial.
Bushnell berulang kali terdengar meneriakkan “Bebaskan Palestina!” saat api menelannya sebelum dia jatuh ke tanah.
Ratusan orang mendatangi tempat Bushnell tewas, di depan kantor Kedubes Israel pada hari Senin untuk berduka atas kepergiannya, termasuk beberapa orang yang mengatakan bahwa mereka berharap kematiannya akan memicu perubahan kebijakan Amerika Serikat terhadap Israel.
(Sumber: Middle East Monitor, Anadolu Ajansi)