Serangan Israel ke Rafah Tinggal Hitung Hari, Presiden Mesir Gelar Rapat Militer
pertemuan petinggi militer Mesir tersebut dihadiri Menteri Pertahanan Mesir, Letjen Mohamed Zaki dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mesir
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
“Setelah kami memulai operasi Rafah, fase pertempuran yang sengit akan selesai dalam beberapa minggu lagi. Bukan berbulan-bulan,” ungkap Netanyahu kepada CBS.
“Jika kami tidak mencapai kesepakatan, kami akan tetap melakukannya," lanjutnya.
Harapan AS
Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, berharap adanya kesepakatan yang tegas dan final mengenai gencatan senjata sementara di Gaza.
Jake Sullivan juga berharap pembebasan sandera dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang, setelah ada kemajuan dalam negosiasi pada akhir pekan.
Baca juga: Jelang Ramadan, Simak 21 Merek Kurma Produksi Israel yang Diboikot, Ditanam di Tanah Palestina
Harapan itu disampaikan AS setelah Israel dilaporkan telah menyetujui garis besar kesepakatan tersebut.
Para mediator sebelumnya berharap mereka hampir mencapai sebuah terobosan.
Namun, perundingan terhenti karena kesenjangan yang lebar antara posisi Hamas dan Israel.
AS pun berusaha keras untuk mencapai kesepakatan.
Diberitakan Financial Times, Sullivan mengatakan, para perunding dari AS, Israel, Mesir, dan Qatar telah mencapai pemahaman tentang 'kontur dasar' kesepakatan selama pembicaraan di Paris, meskipun rinciannya masih perlu diselesaikan.
Seseorang yang mendapat penjelasan mengenai perundingan tersebut mengatakan, kemajuan telah dicapai di Ibu Kota Prancis dan tim teknis Israel dijadwalkan berada di Doha untuk membahas proposal tersebut.
Diskusi tidak langsung antara Mesir dan Qatar dengan Hamas masih diperlukan untuk mencapai kesepakatan.
Sullivan pun menyarankan agar perundingan tersebut dapat diselesaikan segera.
Sementara itu, Israel hampir menyetujui rencana untuk memperluas serangannya terhadap kelompok militan Hamas hingga Rafah di perbatasan Gaza-Mesir, di mana lebih dari separuh penduduk wilayah yang terkepung berjumlah 2,3 juta orang mencari perlindungan.
Kelompok kemanusiaan telah memperingatkan akan adanya bencana.
Baca juga: Israel Tembak Mati 10 Warga Gaza yang Sedang Menunggu Truk Pembawa Bantuan Makanan
Rafah merupakan pintu masuk utama bantuan ke Gaza.
AS dan sekutu lainnya mengatakan Israel harus menghindari tindakan yang merugikan warga sipil.
Setidaknya 29.692 warga Palestina telah tewas dan 69.879 orang terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(oln/jn/aja/*)