Hamas Sebut Israel Sebarkan Informasi Palsu soal Penembakan Massal Warga Gaza yang Antre Bantuan
Hamas pada Kamis mengatakan Israel telah menyebarkan informasi palsu terkait penembakan massal kepada warga yang sedang mengantre bantuan makanan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati

Militer Israel mengatakan truk-truk tersebut dikelola oleh kontraktor swasta sebagai bagian dari operasi bantuan yang diawasi oleh mereka selama empat malam terakhir.
Setelah kejadian, Israel diketahui menyalahkan warga Palestina yang mengantre makanan.
Mereka mengklaim puluhan orang terluka akibat terlindas dan terinjak-injak ketika truk bantuan tiba.
Namun tidak lama, para pejabat Israel mengakui jika tentaranya melepaskan tembakan ke arah warga.
Menurut pengakuan pejabat Israel, tentaranya merasa terancam dengan ratusan warga yang menyerbu truk bantuan.
“Kemudian, setelah beberapa kali mendesak, Israel melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan mereka merasa terancam, bahwa ratusan tentara mendekati pasukan mereka dengan cara yang menimbulkan ancaman bagi mereka sehingga mereka merespons dengan melepaskan tembakan,” jelas Smith dari Al Jazeera.
Namun mereka tidak menjelaskan bagaimana orang-orang itu bisa menimbulkan ancaman.
Para saksi bersikeras bahwa penyerbuan itu terjadi hanya setelah pasukan Israel mulai menembaki orang-orang yang mencari makanan.
Sebagai informasi, Israel telah menyerang Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 30.035 warga Palestina telah terbunuh hingga saat ini.
Serangan Israel juga menyebabkan lebih dari 70.457 lainnya terluka.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Sekitar 85 persen warga Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza rusak akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.