Kecepatan Kereta Hyperloop China Tembus 623 Km/Jam, Ini Perbandingannya dengan Whoosh
Pembuat kereta hyperloop berencana meningkatkan kecepatan hingga 3 kali lipat atau hingga 2.000 kilometer per jam
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - China mengklaim kereta hyperloop maglev telah memecahkan rekor kecepatan dunia.
Dalam uji coba kereta hyperloop mampu melaju dengan kecepatan 387 mph atau 623 kilometer per jam.
Sebagai perbandingan kereta cepat Jakarta Bandung, Whoosh mampu berkecepatan hingga 350 km/jam.
Artinya bila menggunakan kereta cepat, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan berkisar sekitar 36 menit untuk perjalanan langsung maka bila menggunakan hyperloop hanya 20 menit saja.
Pembuat kereta hyperloop berencana meningkatkan kecepatan hingga 3 kali lipat atau hingga 2.000 kilometer per jam sehingga jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan pesawat terbang komersial saat berpergian Jakarta-Surabaya.
Kereta maglev ini, yang dijuluki T-Flight, dibangun oleh perusahaan milik negara China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC), seperti yang dilaporkan oleh New Atlas.
Kereta hyperloop bekerja dengan mendorong kapsul yang melayang secara magnetik melalui terowongan dengan hambatan udara yang sangat sedikit.
Baca juga: Cara Pesan Tiket Rombongan Kereta Cepat Whoosh, Pengajuan Maksimal H-10 Sebelum Keberangkatan
Pemegang rekor sebelumnya untuk kereta maglev tercepat adalah Seri L0 SCMaglev di Jepang, menurut JRPass, yang dapat mencapai kecepatan tertinggi sebesar 375 mph (630 km/jam).
Untuk menguji kereta baru ini, CASIC membangun lintasan sekitar 1,2 mil (2 kilometer) di dalam tabung vakum tekanan rendah.
Untuk mencapai kecepatan yang sangat tinggi seperti itu, kereta harus mengalami gesekan yang hampir tidak ada.
Jadi CASIC meratakan lintasan uji coba ke dataran dengan toleransi 0,01 inci (0,3 milimeter), yang berarti ada perbedaan 0,01 inci antara titik terendah dan tertinggi dari permukaan datar tersebut.
Terowongan selebar 20 kaki (6 meter) juga memiliki kesalahan ukuran geometri kurang dari 0,1 inci (2 mm), yang berarti margin kesalahan terhadap bentuk yang sempurna. Dan seluruh pipa dapat kembali ke tekanan normal dalam waktu lima menit, seperti yang dilaporkan oleh New Atlas.
Pengujian kedua T-Flight, CASIC memperpanjang lintasan menjadi 37 mil atau 60 kilometer dan memungkinkan kereta mencapai kecepatan 621 mph (1.000 km/jam).
Pada kecepatan tertinggi teoritis ini, kereta maglev akan lebih cepat dari jet penumpang, yang berkisar antara 575 dan 600 mph (925 km/jam dan 966 km/jam), menurut Simple Flying.
Namun, ambisi perusahaan tersebut tidak berhenti di situ, dengan rencana untuk menghubungkan antara Wuhan dan Beijing yang dapat mencapai hingga 1.243 mph (2.000 km/jam), menurut video dari tahun 2018.
Sistem terowongan angin dapat memindahkan kendaraan atau kapsul dengan kecepatan jauh lebih cepat daripada kereta konvensional — yang kebanyakan dibatasi hingga 59 mph (95 km/jam) di Amerika Serikat. (New Atlas/Simple Flying)