Intel Asing Seliweran di Beirut, Operasi Kontra-Intelijen Hizbullah Tangkap 6 WN Belanda Bersenjata
Hizbullah membentuk semacam badan kontra-intelijen sebagai respons atas peningkatan upaya badan intelijen Israel dan asing lainnya
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Intel Asing Seliweran di Beirut, Operasi Kontra-Intelijen Hizbullah Tangkap Enam Pria Belanda Bersenjata
TRIBUNNEWS.COM - Personel keamanan Hizbullah dilaporkan menangkap enam warga negara Belanda di pinggiran selatan Beirut Rabu (28/2/2024) lalu.
Al-Akhbar, Sabtu (2/3/3034) melaporkan, orang-orang itu ditemukan memiliki senjata, amunisi, dan peralatan lainnya saat ditangkap.
Pemerintah Belanda mengklaim keenam orang tersebut merupakan bagian dari kelompok khusus yang dikirim untuk mengevakuasi warga negaranya jika perang antara Hizbullah dan Israel meluas.
Baca juga: Cegah Iran Gabung Perang, Pasukan Khusus Rangers Inggris Berlatih di Lebanon dan Bersiap Masuk Gaza
Hizbullah kemudian menyerahkan orang-orang tersebut ke Direktorat Intelijen Lebanon, di mana mereka diinterogasi dan ditahan hingga Jumat pagi.
Duta Besar Belanda datang ke Direktorat Intelijen saat melakukan penyelidikan terhadap anggota kelompok tersebut.
Narasumber yang diwawancarai Al-Akhbar mengatakan keenam pria tersebut mengaku melakukan simulasi upaya evakuasi dari dalam pinggiran selatan.
Mereka berangkat dari Kaslik, sebuah kota pesisir di utara Beirut, setelah menentukan tempat yang ingin mereka evakuasi melalui aplikasi Google Map.
Kontak dengan mereka terputus setelah mereka memasuki pinggiran selatan dan dihentikan oleh personel keamanan Hizbullah.
Dua pegawai Kedutaan Besar Belanda yang berada di pinggiran selatan ikut serta dalam simulasi yang gagal tersebut.
Tangkap Warga Negara Spanyol dengan Gerak-gerik Mencurigakan
Al-Akhbar juga melaporkan kalau dinas keamanan Hizbullah menangkap seorang warga negara Spanyol di daerah Al-Kafaat di pinggiran selatan Beirut beberapa hari yang lalu.
Pria itu sedang merekam dengan ponselnya di jalan, mengklaim dia tersesat dan perlu mengirimkan lokasinya ke teman-temannya untuk menjemputnya.
Namun, selama interogasi, ditemukan bahwa ponselnya berisi program canggih yang mencegah akses ke data yang disimpan.
Pejabat tingkat tinggi dari kedutaan Spanyol kemudian melakukan intervensi untuk pembebasannya.
Belakangan diketahui pria tersebut memiliki paspor diplomatik.
Hizbullah Bentuk Badan Kontra-Intelijen
Penangkapan warga negara Belanda dan Spanyol ini merupakan hasil dari program tindakan tambahan yang diprakarsai oleh pejabat keamanan Hizbullah.
Hizbullah tampaknya membentuk semacam badan kontra-intelijen sebagai respons atas peningkatan upaya badan intelijen Israel dan asing lainnya untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk membunuh kader Hizbullah.
Israel membunuh pemimpin terkemuka Hamas Saleh al-Arouri dalam serangan udara di Dahiya, pinggiran selatan Beirut pada Desember dan komandan terkemuka Hizbullah Ali Hussein Burji pada Januari di Lebanon selatan.
Baca juga: Komandan Komando Timur Tewas, Hizbullah Ngamuk Luncurkan 100 Roket Balasan ke Israel dalam 24 Jam
Sejak pecahnya perang dengan Israel pada 8 Oktober, kedutaan besar beberapa negara barat, termasuk Inggris dan Kanada, telah mendatangkan pasukan khusus, amunisi, dan peralatan canggih ke Beirut dengan dalih mengevakuasi diplomat dan warga negaranya jika situasi memburuk.
Al-Akhbar melaporkan pada November kalau penerbangan kargo militer asing yang misterius, yang berpotensi membawa peralatan untuk digunakan melawan Hizbullah, mendarat di bandara Beirut dan Hamat.
Baca juga: Penerbangan Militer Misterius Rute Israel-Lebanon Terus Berlanjut, Hizbullah Digempur dari Dalam?
Antara tanggal 14 dan 20 November, sembilan pesawat dari berbagai negara NATO tercatat mendarat di bandara Beirut dan Hamat, termasuk beberapa yang terbang dari Tel Aviv, menurut Intelsky, sebuah situs web yang memantau pergerakan pesawat di wilayah tersebut.
(oln/tc/*)