Profil Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan yang Kembali Terpilih untuk Kedua Kalinya
Parlemen Pakistan pada Minggu memilih Shehbaz Sharif untuk kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan.
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Parlemen Pakistan pada Minggu memilih Shehbaz Sharif untuk kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan.
Shehbaz merupakan adik Perdana Menteri Nawaz Sharif yang juga menjabat sebagai Presiden Liga Muslim pakistan-Nawaz (PML-N), dikutip dari CNN.
Partai yang mengusung Shehbaz ini meraih 201 sura di majelis rendah atau Majelis Nasional.
Shehbaz berhasil mengalahkan saingannya Omer Ayub Khan dari Pakistan Tehreek- e-Insaf (PTI) partai mantan Perdana Menteri Imran Khan yang dipenjara.
Lalu siapakah Shehbaz Sharif?
Berikut Profil Shehbaz Sharif
Mian Muhammad Shahbaz Sharif atau yang dikenal dengan Shehbaz Sharif lahir di kota timur laut Lahore, ibu kota Punjab pada 23 September 1951.
Menurut beberapa analis pria berusia 72 tahun ini, dikenal sebagai 'administrator tangguh'.
Keahlian administratifnya diakui secara luas selama tiga masa jabatannya sebagai menteri utama di provinsi Punjab yang terbesar dan terkaya di negara itu.
Tepatnya pada tahun 1997 hingga 1999, 2008 hingga 2013, dan 2013 hingga 2018, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Sebelum dilantik, Shehbaz Sharif telah menjabat sebagai perdana menteri dari April 2022 hingga Agustus 202, setelah Imran Khan secara dramatis digulingkan dari kekuasaannya dalam mosi tidak percaya di parlemen.
Khan telah dipenjara dan dijatuhi hukuman setidaknya 14 tahun penjara atas berbagai tuduhan, termasuk korupsi dan pengungkapan rahasia negara.
Baca juga: Shehbaz Sharif Resmi Ditunjuk jadi Perdana Menteri Pakistan yang Baru
Akan tetapi, masa jabatannya sebagai perdana menteri selama 16 bulan tidak membuat banyak orang terkesan.
Pasalnya, perekonomian di masa jabatannya melemah dan krisis biaya hidup yang melonjak.
Sehingga membawa Pakistan ke ambang default sebelum negara tersebut mendapatkan dana talangan (bailout) pada menit-menit terakhir dari Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan Juli tahun lalu.