Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mirip dengan Orang Indonesia, Kemenhan Jerman Gunakan Password '1234', Berujung Diolok-olok

Kemenhan Jerman memilih menggunakan password atau kata sandi '1234' untuk keperluan akses dokumen.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mirip dengan Orang Indonesia, Kemenhan Jerman Gunakan Password '1234', Berujung Diolok-olok
Pixabay
Ilustrasi password "1234". Kementerian Pertahanan Jerman menggunakan password "1234" 

TRIBUNNEWS.COMKementerian Pertahanan (Kemenhan) Jerman memilih menggunakan password atau kata sandi “1234” untuk keperluan akses dokumen pada laman resminya.

Kata sandi tersebut terbilang sangat lemah sehingga media di Jerman pun mengolok-olok kementerian itu.

Bahkan, media Jerman menyebutnya sebagai sesuatu yang “amat memalukan” dalam bidang keamanan.

Sebelumnya, Kemenhan Jerman pada hari Senin, (4/3/2024), merilis pernyataan dari Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada laman resminya.

Pernyataan itu berisi tentang bocornya komunikasi di angkatan udara dan dirilis dalam format audio.

Kemenhan kemudian memberi tahu pengunjung laman bahwa mereka bisa mengakses rekaman itu dengan memasukkan kata sandi “1234”.

Kendati rekaman itu tidak dinyatakan sebagai dokumen rahasia dan kata sandi itu bisa jadi dipilih sebagai pengganti kata sandi sebelumnya, penggunaan kata sandi itu disindir oleh media Bild di Jerman.

Berita Rekomendasi

“Setelah serangan penyadapan terhadap militer Jerman oleh mata-mata Rusia, ini sangat memalukan,” kata Bild hari Senin, dikutip dari Russia Today.

Adapun pada hari Jumat pekan lalu pemimpin redaksi Russia Today bernama Margarita Simonyan merilis transkrip dan rekaman audio yang berisi percakapan empat perwira Angkatan udara Jerman, termasuk Jenderal Ingo Gerhartz.

Simonyan mengaku mendapatkan dokumen itu dari pejabat keamanan Rusia.

Dalam percakapan di WebEx itu keempat perwira tersebut membahas kemungkinan penggunaan rudal Taurus buatan Jerman untuk menyerang Jembatan Krimea.

Baca juga: Rusia: Jerman Sedang Mempersiapkan Perang Dengan Rusia

Di samping itu, melalui rekaman tersebut terungkap bahwa Inggris sudah mengirimkan personel khusus ke Ukraina untuk mengoperasikan rudal Storm Shadow.

Belum diketahui bagaiman rekaman itu didapatkan oleh pejabat keamanan Rusia yang kemudian membagikannya kepada Simonyan.

Namun, Wakil Ketua Komite Pengawasan Parlemen Jerman Roderich Kiesewetter berujar bahwa orang Rusia bisa saja masuk ke dalam panggilan video WebEx yang tidak diamankan, tanpa diketahui empat perwira itu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas