TRIBUNNEWS.COM -- Setidaknya sebanyak tujuh awak kapal patroli Rusia Sergei Kotov diberitakan tewas dalam sebuah penyerangan yang menenggelamkan kapal tersebut.

Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) mengklaim, selain tujuh orang, sebanyak orang awak lainnya mengalami luka-luka dalam penyerangan oleh sejumlah drone Ukraina di sekitar Selat Kerch atau Jembatan Krimea pada Selasa (5/3/2024) malam.

"Setidaknya 27 penjajah Rusia terluka saat tenggelamnya kapal Sergei Kotov," ungkap DIU dikutip oleh Ukranska Pravda, Rabu (6/3/2024).

Baca juga: Barat: Rusia Intensifkan Serangan Udara Untuk Caplok Wilayah Ukraina di Donetsk

Dalam laporan tersebut menyebutkan informasi terbaru menunjukkan bahwa setidaknya 27 awak kapal patroli Rusia Sergei Kotov, yang hancur di dekat Selat Kerch, menderita luka-luka dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

​Sebelumnya diberitakan, Intelijen Ukraina (MOU GUR) merilis video penembakan kapal Sergei Kotov dengan beberapa drone kamikaze Magura Budanov.

Ukrainska Pravda memberitakan bahwa drone-drone kamikaze yang digunakan dalam operasi itu adalah drone Magura Budanov.

Media asal Kiev tersebut melaporkan ledakan terdengar di Kerch pada Selasa malam.

Operator kereta penumpang Rusia ke Krimea yang diduduki sementara melaporkan bahwa kereta berhenti di area Jembatan Krimea karena lalu lintas diblokir.

Setelah itu sebuah laman publik Rusia menulis bahwa drone menenggelamkan kapal patroli Sergei Kotov.

Tak lama setelah itu Direktorat Intelijen Utama MOU mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut dari drone angkatan laut Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-742, Moskow Perkuat Kekuatan Militer di Utara dan Barat

Akibatnya kapal patroli Rusia Proyek 22160 "Sergey Kotov" meledak.

Kemudian MOU GUR secara resmi mengumumkan bahwa akibat serangan drone angkatan laut Ukraina Magura V5, kapal patroli Armada Laut Hitam Rusia "Sergei Kotov" tenggelam.

Akibat serangan drone angkatan laut terhadap kapal Rusia Sergei Kotov, ada korban tewas dan luka-luka, kata Andrei Yusov, perwakilan GUR.