Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Jalur Gaza, Israel Diduga akan Kirim Pasukan ke Tepi Barat Jelang Ramadan

Israel diduga akan mengirim pasukan ke Tepi Barat menjelang Ramadan jika situasi semakin memanas di sana. Israel tak ingin fokus di Gaza teralihkan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Selain Jalur Gaza, Israel Diduga akan Kirim Pasukan ke Tepi Barat Jelang Ramadan
AHMAD GHARABLI / AFP
Pasukan keamanan Israel memblokir jalan saat warga Palestina melaksanakan salat Jumat di lingkungan Ras al-Amud di Yerusalem timur, pada 24 November 2023. -- Israel diduga akan mengirim pasukan ke Tepi Barat untuk mengantisipasi eskalasi jelang Ramadan. 

TRIBUNNEWS.COM - Surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, mengabarkan adanya sebuah dokumen rahasia militer Israel yang bocor ke publik.

Dokumen itu berisi perintah Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, yang memperingatkan akan meningkatnya situasi di Tepi Barat selama bulan Ramadan.

"Ketakutan akan eskalasi di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) selama bulan Ramadhan. Ini akan menghancurkan tujuan perang di Gaza," bunyi dokumen itu yang dirilis Yedioth Ahronoth, Rabu (6/3/2024).

Dokumen yang disiapkan oleh Menteri Pertahanan Yoav Galant itu ditujukan kepada Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel, Herzi Halevy; Kepala Shin Bet, Ronen Bar; Mossad, David Barnea; Dewan Keamanan Nasional, Tzachi Hanegbi; Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset; Perdana Menteri Benjamin Netanyahu; Menteri Benny Gantz; dan Menteri Gadi Eisenkot.

Yoav Gallant mengatakan kemungkinan Israel perlu memindahkan pasukan dari Gaza dan perbatasan utara Israel ke Tepi Barat.

Dalam dokumen itu, Yoav Gallant mengatakan ledakan itu mungkin terjadi karena masifnya informasi di internet, situasi ekonomi di wilayah Otoritas Palestina, dan pernyataan yang menghasut dari politisi Israel.

Yoav Gallant merekomendasikan agar umat Islam diperbolehkan beribadah di kompleks masjid Al-Aqsa sebanyak mungkin, menurut dokumen tersebut.

Berita Rekomendasi

Setelah dokumen itu bocor ke publik, Yoav Gallant memperingatkan agar tidak menyebarkan informasi rahasia apapun secara tertulis.

"Berbagai sumber mengatakan Gallant sebenarnya melontarkan pernyataan tersebut dalam beberapa pertemuan tertutup, namun kini ia memperingatkan agar tidak menyampaikannya secara tertulis dan dalam peredaran yang relatif luas," lapor Yedioth Ahronoth.

Diskusi mengenai masalah di Tepi Barat itu diadakan Selasa (5/3/2024) dengan partisipasi Perdana Menteri Netanyahu.

Yedioth Ahronoth mengatakan peningkatan eskalasi di Tepi Barat dapat mengganggu fokus Israel dalam agresinya di Jalur Gaza.

Baca juga: IDF Serang Ramallah Tepi Barat, Remaja Tewas Ditembak IDF di Leher, Buldoser Hancurkan Infrastruktur

“Eskalasi akan menyulitkan kami untuk terus memfokuskan upaya kami dan melaksanakan tugas tentara Israel untuk mencapai tujuan perang karena kebutuhan untuk mentransfer pasukan ke Yudea dan Samaria (Tepi Barat) dari Israel, serta sektor lain,” katanya, mengacu pada Jalur Gaza dan Lebanon.

Dokumen tersebut menuduh peningkatan keamanan di Tepi Barat adalah demi kepentingan Iran.

Yedioth Ahronoth mengatakan mereka memperoleh dokumen tersebut, dan mengutip pernyataan kantor Yoav Gallant yang mengonfirmasi kebenarannya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas