TRIBUNNEWS.COM - Penjaga Pantai Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/3/2024) sedang menyelidki sumber tumpahan minyak di lepas pantai Huntington California.

Diperkirakan tumpahan minyak tersebut, memiliki panjang 4 kilometer dan lebar 800 meter.

Tumpahan itu ditemukan setelah helikopter Penjaga Pantai mengitari lokasi tersebut saat matahari terbit.

"Lokasi tumpahan minyak itu terletak kira-kira 4,5 kilometer di lepas Pantai Huntington, dekat dua anjungan pengeboran minyak," papar pernyataan Penjaga Pantai AS, dikutip dari Al Arabiya.

Tetapi, tidak jelas apakah tumpahan minyak berasal dari dua anjungan itu.

Perusahaan Beta Offshore laporkan tumpahan air

Belakangan, anak perusahaan Amplify Energy Corp, Beta Offshore melaporkan potensi tumpahan air yang dihasilkan dari Platform Elly lepas pantai di lepas pantai Huntington pada hari Jumat (8/3/2024), menurut pengajuan peraturan.

Setelahnya, perusahaan lalu menutup saluran pipa.

Belum jelas apakah insiden itu ada hubungannya dengan kilauan minyak yang terlihat oleh Penjaga Pantai pada hari Jumat (8/3/2024), di hari yang sama.

“Saat ini, kami tidak memiliki indikasi bahwa kilauan itu terkait dengan operasi kami," kata Amplify Energy dalam sebuah pernyataan.

Insiden serupa

Baca juga: Kemenhub Turunkan Tim Reaksi Cepat, Tumpahan Minyak di Perairan Pelabuhan Belawan Berhasil Diatasi

Pada bulan September 2022, Amplify Energy Corp setuju untuk tidak mengajukan keberatan terhadap enam tuntutan pidana dan membayar denda dan denda sekitar $5 juta, menyusul tumpahan minyak mentah pada bulan Oktober 2021.

Platform Elly telah beroperasi sejak tahun 1980-an.

“Sudah waktunya bagi regulator negara bagian dan federal untuk mengambil tindakan yang tegas dan mendesak untuk mengeluarkan infrastruktur yang sudah tua ini dari lautan," kata Juru Kampanye Laut Senior di Pusat Keanekaragaman Hayati, Brady Bradshaw.

Produksi minyak di California terus mengalami penurunan selama hampir empat dekade, dan tahun ini Exxon Mobil dan Chevron melakukan penurunan nilai aset mereka di negara bagian tersebut sebesar $5 miliar.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)