Akui Netanyahu Bikin Rugi Israel, Joe Biden Tetap Nekat Pasok Senjata
Meski mengakui Netanyahu lebih banyak merugikan Israel daripada menguntungkan, Joe Biden tetap nekat pasok senjata ke Israel.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden (81), kembali menegaskan dukungannya ke Israel meski ia mengakui Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, lebih banyak merugikan Israel.
Ia mengomentari cara Netanyahu mengelola perang Israel terhadap Hamas di Jalur Gaza yang justru membunuh lebih dari 30.000 warga Palestina.
"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih banyak melakukan kerugian bagi Israel daripada membantu," katanya kepada surat kabar MSNBC, Sabtu (9/3/2024).
Joe Biden mengatakan ia mendukung serangan Israel di Jalur Gaza untuk melawan Hamas.
Presiden AS itu hanya menyarankan agar Israel lebih berhati-hati dalam serangan besarnya di Jalur Gaza sehingga tidak membunuh lebih banyak warga Palestina.
"Netanyahu berhak membela Israel dan terus menyerang Hamas. Namun dia harus lebih berhati-hati terhadap nyawa tak berdosa yang hilang akibat tindakan yang diambil," kata Joe Biden.
"Menurut pendapat saya, hal ini lebih merugikan Israel daripada menguntungkannya," lanjutnya.
AS Tetap Pasok Senjata ke Israel
Ketika ditanya soal apakah ada batas yang ditetapkan oleh AS untuk Israel dalam agresinya di Jalur Gaza, Joe Biden memberikan pernyataan yang tidak jelas.
Pertanyaan itu menyoroti rencana Israel untuk melakukan serangan besar-besaran di Rafah, Jalur Gaza selatan, yang menjadi lokasi pengungsian lebih dari 1,5 juta warga Palestina.
"Ini adalah red line (garis merah). Tidak mungkin 30.000 warga Palestina lainnya meninggal," kata Joe Biden, menyatakan harapannya bahwa tidak boleh ada lebih banyak korban jiwa, merujuk pada rencana serangan Israel di Rafah.
Baca juga: Sikap Netanyahu Dipertanyakan Biden, Sebut-sebut Iron Dome hingga Bakal Sambangi Israel
Namun, ia mengatakan AS tidak akan meninggalkan dukungannya untuk Israel dan tetap memberinya perlindungan dalam bentuk apa pun.
"Tetapi saya tidak akan pernah meninggalkan Israel. Pertahanan Israel tetap menjadi hal yang paling penting," kata Joe Biden.
Menurutnya, khusus untuk pasokan senjata ke Israel, AS tidak menetapkan batas atau garis merah apa pun.
"Tidak ada garis merah yang saya ingin hentikan sepenuhnya pengiriman senjata, karena Israel tidak akan dilindungi oleh Iron Dome," ujar Joe Biden, menyinggung bobolnya pertahanan Iron Dome milik Israel saat Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.