Meski IDF Batasi Akses Masuk, Muslim Palestina Tetap Gelar Sholat Tarawih di Sekitar Masjid Al-Aqsa
asukan pendudukan Israel (IDF) memberlakukan pembatasan akses masuk ke Masjid Al-Aqsa pada malam pertama bulan suci Ramadhan di hari Minggu (10/3/2024
Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pasukan pendudukan Israel (IDF) memberlakukan pembatasan akses masuk ke Masjid Al-Aqsa pada malam pertama bulan suci Ramadhan di hari Minggu (10/3/2024).
Warga Palestina yang diperbolehkan masuk ke Masjid Al-Aqsa untuk melaksanakan sholat Tarawih hanya perempuan dan individu berusia di atas 40 tahun.
Mereka yang diperbolehkan masuk Masjid Al-Aqsa juga harus melewati pos pemeriksaan IDF.
Sementara itu, para pemuda Palestina yang ingin melaksanakan sholat di Masjid Al-Aqsa tidak diberi akses untuk masuk.
Dalam video yang dirilis Al-Mayadeen, para pemuda Palestina terhalang masuk melalui gerbang Hittah dan Al-Qattanin.
Meskipun IDF memberlakukan pembatasan, puluhan warga Palestina mengatasinya dengan menggelar sholat Tarawih di halaman Masjid Al-Aqsa.
Sementara para warga yang tidak dapat memasuki Masjid Al-Aqsa, memutuskan untuk melaksanakan Sholat Maghrib dan Tarawih di dekat Pemakaman Bab al-Rahma di al-Aqsa dan juga di sekitar Gerbang Singa Masjid.
IDF Serang Jamaah
Menurut keterangan koresponden Al Mayadeen, pasukan IDF menyerang pria dan wanita di Kota Tua setelah mencegah mereka memasuki Masjid Al-Aqsa.
Pasukan IDF memukul dan mendorong puluhan warga Palestina.
Keputusan pembatasan ini tentunya berbeda dengan janji Netanyahu sebelumnya.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akhirnya mengizinkan jamaah Muslim untuk masuk ke Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan.
Baca juga: Netanyahu Beri Izin Jemaah Masuk Masjid Al-Aqsa saat Ramadhan, tapi Hanya Berlaku di Pekan Pertama
Dalam pernyataan yang dirilis kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, aturan tersebut hanya berlaku pada minggu pertama saja.
“Selama minggu pertama Ramadhan, jumlah jamaah yang sama akan diizinkan berada di Temple Mount seperti tahun-tahun sebelumnya,” kata pernyataan itu, yang menggunakan nama Yahudi untuk situs tersebut, dikutip dari Arab News.
Namun keputusan dapat berubah setiap minggunya, tergantung dengan situasi di Masjid Al-Aqsa.
“Setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan diambil sesuai dengan itu,” tambahnya.
Konflik Palestina vs Israel
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Lebih dari 31.000 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 73.000 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza.
Pemblokadean ini menyebabkan warga sipil kelaparan.
Hingga saat ini, agresi Israel juga telah menyebabkan 85 persen penduduk mengungsi.
Sementara 60 persen infrastruktur di Gaza telah rusak dan hancur.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait IDF dan Masjid Al-Aqsa