Aset Rusia Sitaan Datangkan Keuntungan Hingga Rp 50 Triliun, Juli Nanti Akan Ditransfer ke Ukraina
Keuntungan dari aset-aset milik Rusia yang disita oleh Komisi Uni Eropa segera dikirimkan ke Ukraina.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Keuntungan dari aset-aset milik Rusia yang disita oleh Komisi Uni Eropa segera dikirimkan ke Ukraina.
Setidaknya, aset tersebut telah menghasilkan keuntungan dan setidaknya 3 miliar euro (Rp 50,9 triliun) dana tersebut bisa dikirimkan ke Ukraina ada bulan Juli 2024 mendatang sebagai tranfer perdana.
Financial Times mengungkapkan telah mempersiapkan rencana untuk menyita keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan di penyimpanan Euroclear (nilainya diperkirakan mencapai 190 miliar euro) sejak Februari.
Baca juga: Terus Dibombardir Ukraina, Rusia Pindahkan Pangkalan Kapal Militer di Krimea
Rancangan proposal internal Komisi Eropa, yang ditinjau oleh Financial Times, menunjukkan bahwa UE dapat mengambil 97 persen laba bersih yang diterima dari aset Rusia yang dibekukan di Euroclear dan mentransfernya ke anggaran UE.
Selanjutnya, setelah rancangan tersebut, uang ini akan dibayarkan setiap triwulan atau dua kali setahun dan "dapat digunakan untuk kepentingan Ukraina sesuai dengan pengaturan yang berbeda."
Mekanisme ini tidak akan berlaku untuk hampir 4 miliar euro yang telah diperoleh Euroclear dari penggunaan aset Rusia yang dibekukan.
Outlet media tersebut melaporkan bahwa dana tersebut rencananya akan digunakan terutama untuk menutupi biaya hukum yang terkait dengan klaim Rusia terhadap UE.
Proposal tersebut, yang harus siap untuk KTT UE minggu depan, masih memerlukan persetujuan akhir dari Komisi Eropa dan dukungan dari negara-negara anggota UE, FT menegaskan kembali.
Jika disetujui, tahap pertama dari hasil aset Rusia yang dibekukan dapat dicairkan paling cepat pada bulan Juli.
Sumber FT mencatat bahwa tergantung pada suku bunga, jumlahnya bisa antara 2 dan 3 miliar euro.
Baca juga: Pilot Ukraina Gugur di Donetsk, Pesawatnya Jatuh Ditembak Rusia
Rusia Anggap Sebagai Pencurian
Sebelumnya Rusia menganggap bahwa penggunaan aset mereka yang disita di Eropa merupakan sebuah pencurian.
“Ini adalah pencurian.Ini adalah perampasan yang bukan milik Anda,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti diwartakan TASS beberapa waktu lalu.
Zakharova memastikan sikap yang diambil Moskow akan benar-benar sangat tegas karena Rusia merasa penting untuk berurusan dengan para pencuri ini.
“Mempertimbangkan negara kami mengkualifikasikan ini sebagai pencurian, maka sikap yang kami ambil akan mengarah pada para pencuri. Bukan hanya sebagai manipulator politik dan ahli teknologi yang berlebihan, namun juga pencuri,” kata Zakharova.
Rusia menyatakan jika proporti-properti mereka disita, maka Moskow pun akan menyita balik aset-aset Amerika Serikat dan negara-negara Eropa yang ada di Rusia.