Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hizbullah Tantang Netanyahu Jika Israel Invasi Rafah dan Sebut AS Munafik

Sekjen Hizbullah, Nasrallah mengatakan Netanyahu tetap kalah jika menginvasi Rafah karena Hamas tidak bisa dilenyapkan. Ia juga sebut AS munafik.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Hizbullah Tantang Netanyahu Jika Israel Invasi Rafah dan Sebut AS Munafik
Tangkapan layar siaran TV al-Manar Hizbullah
Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah menyampaikan pidato di televisi untuk menandai peringatan perang tahun 2006 dengan Israel pada 12 Juli 2023. --- Nasrallah menyebut Netanyahu kalah dan AS bersikap munafik. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan tetap kalah jika pasukan Israel menginvasi Rafah, Jalur Gaza selatan.

Menurutnya, klaim Netanyahu untuk menghancurkan Hamas di Rafah adalah keliru.

Israel tetap kalah karena tidak akan mampu melenyapkan Hamas atau faksi perlawanan lainnya, menurut pejabat tersebut.

“Salah satu tanda kemenangan dan kekalahan Israel adalah ketidakmampuannya melenyapkan gerakan Hamas," katanya dalam pidato, Rabu (13/3/2024) malam.

"Bulan ini, Netanyahu berdiri dan berkata: Jika kita tidak pergi ke Rafah, kita akan kalah perang. Saya katakan bahwa jika Anda pergi ke Rafah, Anda akan kalah perang, dan Anda tidak dapat melenyapkan Hamas atau faksi perlawanan lain," lanjutnya.

"Meski terjadi pembantaian dan kelaparan. Rakyat Gaza masih mendukung perlawanan," tambahnya.

Senior Hizbullah itu menegaskan perlawanan rakyat Palestina masih membara ketika memasuki bulan keenam.

Berita Rekomendasi

“Kita telah memasuki bulan keenam perang di Gaza dan front yang mendukungnya, dan Gaza masih melakukan perlawanan dengan berani dengan perlawanan dan rakyatnya, karena ketabahan mereka hampir mencapai sebuah keajaiban," katanya.

Dia menekankan apa yang terjadi di Gaza adalah pelajaran bagi dunia.

Ia menekankan, Hamas dan faksi perlawanan lainnya di Palestina hanya menginginkan berhentinya agresi dalam proses negosiasi yang masih berlangsung.

"Hamas, yang melakukan negosiasi atas nama perlawanan, tidak bernegosiasi dari posisi lemah, melainkan menetapkan kondisi. Semua faksi Palestina dan keinginan rakyat Gaza sepakat untuk menghentikan agresi dan bukan gencatan senjata sementara," katanya, dikutip dari Al Arabi.

Baca juga: Israel Mau Bangun Dermaga di Siprus: Jaga-Jaga Jika Pelabuhan Haifa Luluh Lantak oleh Hizbullah

Hizbullah: AS Munafik

Dalam hal ini, ia meminta Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya.

“Apakah ada orang yang percaya bahwa Presiden AS Joe Biden tidak dapat menghentikan perang di Gaza? Sebaliknya, ia mampu, dengan satu goresan pena, menghentikan agresi terhadap Gaza, baik di Dewan Keamanan atau di tempat lain," katanya.

Ia menyebut AS munafik dengan memberi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tetapi juga masih mengirim senjata ke Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas