Hizbullah Tantang Netanyahu Jika Israel Invasi Rafah dan Sebut AS Munafik
Sekjen Hizbullah, Nasrallah mengatakan Netanyahu tetap kalah jika menginvasi Rafah karena Hamas tidak bisa dilenyapkan. Ia juga sebut AS munafik.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
![Hizbullah Tantang Netanyahu Jika Israel Invasi Rafah dan Sebut AS Munafik](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pemimpin-hizbullah-hassan-nasrallah-di-lebanon-u5345i.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, akan tetap kalah jika pasukan Israel menginvasi Rafah, Jalur Gaza selatan.
Menurutnya, klaim Netanyahu untuk menghancurkan Hamas di Rafah adalah keliru.
Israel tetap kalah karena tidak akan mampu melenyapkan Hamas atau faksi perlawanan lainnya, menurut pejabat tersebut.
“Salah satu tanda kemenangan dan kekalahan Israel adalah ketidakmampuannya melenyapkan gerakan Hamas," katanya dalam pidato, Rabu (13/3/2024) malam.
"Bulan ini, Netanyahu berdiri dan berkata: Jika kita tidak pergi ke Rafah, kita akan kalah perang. Saya katakan bahwa jika Anda pergi ke Rafah, Anda akan kalah perang, dan Anda tidak dapat melenyapkan Hamas atau faksi perlawanan lain," lanjutnya.
"Meski terjadi pembantaian dan kelaparan. Rakyat Gaza masih mendukung perlawanan," tambahnya.
Senior Hizbullah itu menegaskan perlawanan rakyat Palestina masih membara ketika memasuki bulan keenam.
“Kita telah memasuki bulan keenam perang di Gaza dan front yang mendukungnya, dan Gaza masih melakukan perlawanan dengan berani dengan perlawanan dan rakyatnya, karena ketabahan mereka hampir mencapai sebuah keajaiban," katanya.
Dia menekankan apa yang terjadi di Gaza adalah pelajaran bagi dunia.
Ia menekankan, Hamas dan faksi perlawanan lainnya di Palestina hanya menginginkan berhentinya agresi dalam proses negosiasi yang masih berlangsung.
"Hamas, yang melakukan negosiasi atas nama perlawanan, tidak bernegosiasi dari posisi lemah, melainkan menetapkan kondisi. Semua faksi Palestina dan keinginan rakyat Gaza sepakat untuk menghentikan agresi dan bukan gencatan senjata sementara," katanya, dikutip dari Al Arabi.
Baca juga: Israel Mau Bangun Dermaga di Siprus: Jaga-Jaga Jika Pelabuhan Haifa Luluh Lantak oleh Hizbullah
Hizbullah: AS Munafik
Dalam hal ini, ia meminta Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu utama Israel untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya.
“Apakah ada orang yang percaya bahwa Presiden AS Joe Biden tidak dapat menghentikan perang di Gaza? Sebaliknya, ia mampu, dengan satu goresan pena, menghentikan agresi terhadap Gaza, baik di Dewan Keamanan atau di tempat lain," katanya.
Ia menyebut AS munafik dengan memberi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tetapi juga masih mengirim senjata ke Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.