TRIBUNNEWS.COM, DONETSK - Ukraina kembali kehilangan alutsistanya setelah serangan bom cluster Rusia menghancurkan dua unit heli Mi-8/17 yang tengah diparkir di lapangan rahasia, tak jauh dari garis depan.

Dalam informasi yang dibagikan Kementerian Pertahanan Rusia, sejumlah helikopter Ukraina terdeteksi oleh sistem pengintaian udara mereka.

Masih menurut Kemhan Rusia, militer Ukraina menggunakan lapangan terbang tersebut untuk mengisi bahan bakar dan mempersenjatai kembali helikopter mereka. .

Pihak Rusia kemudian merilis rekaman video serangan terhadap helikopter tersebut, yang dimulai dengan serangan amunisi tandan yang kemungkinan berasal dari sistem peluncuran artileri Tornado-S 300 mm.

Meski mengalami kerusakan, salah satu helikopter rupanya berhasil lepas landas.

Sedangkan dua sisanya di darat kemudian menjadi sasaran rudal berpemandu presisi.

Meski tak dijelaskan, kemungkinan besar rudal itu adalah Kh-38 yang diluncurkan dari pesawat pembom tempur Su-34.

Ukraina sendiri telah mengkonfirmasi bahwa mereka kehilangan dua pilot yang berasal dari Brigade Penerbangan Angkatan Darat ke-12 Angkatan Darat Ukraina.

Kemungkinan besar pilotnya tidak tewas dalam serangan rudal Rusia karena kedua helikopter yang hancur di darat tampaknya telah ditinggalkan.

Namun ada kemungkinan bahwa pilot yang terbunuh itu menerbangkan helikopter ketiga yang berhasil lepas landas.

Helikopter tersebut mungkin jatuh karena kerusakan akibat munisi tandan, atau ditembak jatuh segera setelah melarikan diri.

Sekadar informasi, Ukraina mengoperasikan lebih dari 70 Mi-8 buatan Soviet, dua di antaranya disumbangkan oleh Lituania setelah dimulainya operasi militer khusus Rusia dua tahun lalu.

Pada periode yang sama, sekitar 28 Mi-17 buatan Rusia juga dipasok ke Ukraina oleh Amerika Serikat, Latvia, dan Slovakia.

Selain helikopter yang hilang dalam beberapa hari terakhir, pekan lalu sebuah jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara Ukraina jatuh di dekat kota Pokrovsk arah Donetsk.