Rincian Proposal Terbaru Gencatan Senjata Hamas, Kantor PM Israel: Tidak Masuk Akal
setiap tentara perempuan IDF yang masih hidup, adalah pembebasan 50 tahanan Palestina, 30 di antaranya merupakan yang menjalani hukuman seumur hidup
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
![Rincian Proposal Terbaru Gencatan Senjata Hamas, Kantor PM Israel: Tidak Masuk Akal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasukan-hamas-__.jpg)
Rincian Proposal Terbaru Gencatan Senjata Hamas, Kantor Netanyahu: Tidak Masuk Akal
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini, Jumat (15/3/2024), gerakan pembebasan Palestina di Gaza, Hamas menyampaikan proposal terbaru gencatan senjata dalam 3 tahap.
Dalam proposal itu, masing-masing tahap gencatan berlangsung selama 42 hari.
Proposal terbaru gencatan senjata dari Hamas ini menetapkan kalau pasukan pendudukan Israel mundur pada tahap pertama dari Jalan Al-Rashid dan Salah al-Din untuk pemulangan para pengungsi dan lewatnya bantuan kemanusiaan untuk warga sipil.
Baca juga: Negosiasi Buntu, Media Israel: Netanyahu Mau Tempatkan Tentara IDF di Gaza Selama 10 Tahun ke Depan
Khaberni melaporkan, Hamas menegaskan, sebagai imbalan atas pembebasan setiap tentara perempuan IDF yang masih hidup, adalah pembebasan 50 tahanan Palestina, 30 di antaranya merupakan mereka yang menjalani hukuman seumur hidup.
Hamas menekankan, dengan dimulainya tahap kedua, gencatan senjata permanen akan diumumkan sebelum pertukaran tawanan tentara mereka.
"Usulan Hamas ini juga mencakup dimulainya proses rekonstruksi komprehensif Jalur Gaza dan mengakhiri pengepungan dengan dimulainya tahap ketiga," tulis laporan Khaberni.
![Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/perdana-menteri-israel-benjamin-netanyahu-7886.jpg)
Kantor Netanyahu: Tidak Masuk Akal
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merespons proposal terbaru gencatan senjata dari Hamas ini sebagai hal yang tidak masuk akal.
"Kami akan memberikan informasi terkini mengenai masalah ini kepada dewan (Kabinet) perang," tulis pernyataan kantor perdana menteri Israel tersebut.
Gerakan Hamas mengatakan, mereka telah menyampaikan proposal terbaru gencatan senjata ini kepada para mediator di Mesir dan Qatar.
Proposal terbaru gencatan senjata ini disebut Hamas sebagai sebuah visi komprehensif berdasarkan prinsip-prinsip dan landasan yang dianggap perlu oleh gerakan tersebut untuk mencapai kesepakatan.
Hamas ingin gencatan senjata ini mengarah pada penarikan sepenuhnya Israel dari Jalur Gaza dan gencatan senjata permanen.
"Selama gencatan senjata yang diusulkan, militan Gaza akan membebaskan sekitar 42 sandera yang ditahan sejak serangan pada tanggal 7 Oktober," kata seorang pejabat dari kelompok militan tersebut mengatakan pada hari Jumat seperti dilansir dari Arabnews, Jumat.
Hamas melanjutkan, “Usulan kami didasarkan pada penghentian agresi terhadap rakyat kami, memberikan bantuan dan bantuan, memulangkan para pengungsi ke rumah mereka, dan penarikan pasukan pendudukan dari Jalur Gaza.”
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.