Perang Rusia-Ukraina Hari ke-754, Putin Klaim Menang Telak Amankan Jabatan ke-5 Sebagai Presiden
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim dirinya menang telak dan mempertahankan masa jabatannya yang kelima dalam pemilu.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari ke-754 pada Senin (18/3/2024).
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengklaim dirinya menang telak dan mempertahankan masa jabatannya yang kelima dalam pemilu.
Jumlah suara dan pemilihnya membludak.
Setelah menghitung 75 persen surat suara, Komisi Pemilu Rusia mengklaim bahwa Putin memimpin dengan perolehan 87,14 persen suara.
Dilansir The Guardian, jumlah pemilih tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah, yakni 74 persen pemilih.
Dalam pidato kemenangannya, Putin menyinggung soal perang di Ukraina.
Putin mengaku telah berhasil mengamankan perbatasan dari serangan unit militer pro-Ukraina baru-baru ini.
Ia juga menyebut perang di Ukraina sudah menjadi tugas utamanya sebagai presiden.
Melalui pidato tersebut, pria 71 tahun itu mengaku berencana untuk memperkuat kapasitas pertahanan dan tentara.
Ketika ditanya tentang potensi konflik langsung dengan NATO, dia berkata: “Saya pikir segala sesuatu mungkin terjadi di dunia modern… semua orang memahami bahwa ini akan menjadi satu langkah menuju perang dunia ketiga skala penuh. Saya rasa tidak ada orang yang tertarik dengan hal itu.”
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-754:
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-753, Drone Kyiv Jatuhkan Bahan Peledak di TPS Wilayah Zaporizhzhia
- Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyebut Putin “kecanduan kekuasaan”.
"Tidak ada kejahatan yang tidak akan dilakukannya untuk memperpanjang kekuasaan pribadinya," ucap Zelensky.
"Tidak ada legitimasi dalam pemilu tiruan ini dan tidak mungkin ada. Orang ini harus diadili di Den Haag. Itu yang harus kami pastikan,” kata Zelensky. - Ukraina meluncurkan 35 drone ke sasaran di seluruh Rusia termasuk di wilayah ibu kota.
Serangan tersebut memicu kebakaran di kilang minyak dan mengganggu pasokan listrik di beberapa wilayah perbatasan.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan agresi Ukraina tidak menimbulkan korban langsung.
Kementerian tersebut menuduh Kyiv berusaha menyabotase pemilihan presiden.
- Pihak berwenang Rusia melaporkan terjadi penembakan di wilayah Belgorod pada Minggu (17/3/2024) pagi, menewaskan seorang gadis berusia 16 tahun dan melukai ayahnya.
Sekitar 12 roket yang diluncurkan dari Ukraina menuju wilayah tersebut ditembak jatuh oleh Pasukan Rusia.
"Helikopter militer Mi-8 Ukraina yang sedang menuju Belgorod dan dilaporkan jatuh di wilayah Sumy, Ukraina," kata Kementerian. - Sementara itu Ukraina melaporkan lusinan serangan oleh Rusia di dekat perbatasan bersama mereka pada hari Minggu (17/3/2024), dengan lebih dari 60 insiden penembakan di distrik Sumy, yang menewaskan satu orang.
Sebelumnya di hari yang sama, satu orang tewas dan sedikitnya delapan orang terluka dalam serangan rudal Rusia di kota pelabuhan Laut Hitam Mykolaiv, kata para pejabat Ukraina. - Serangan pesawat tak berawak terhadap instalasi militer di republik Transnistria yang memisahkan diri di Moldova pada hari Minggu (17/3/2024), menghancurkan sebuah helikopter dan memicu kebakaran, kata pihak berwenang di wilayah pro-Rusia.
Pihak berwenang menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut.
Namun, Biro Kebijakan Reintegrasi Moldova mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah memeriksa rekaman video, mereka “tidak mengkonfirmasi adanya serangan” terhadap Transnistria.
Biro tersebut menyebutnya sebagai “upaya untuk menimbulkan ketakutan dan kepanikan di wilayah tersebut.”
"Peralatan militer yang dihancurkan dalam rekaman tersebut, yang muncul di media sosial, tidak berfungsi selama beberapa tahun," paparnya. - Rusia telah berusaha untuk menekan identitas Ukraina di Krimea sejak mencaplok semenanjung Laut Hitam satu dekade lalu, kata Amnesty International dalam sebuah laporan, seraya menambahkan bahwa buku peraturan yang sama juga digunakan di wilayah lain yang dianeksasi di Ukraina.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)